Kenaikan Harga Kelapa Sawit Dongkrak Laba Holding Perkebunan
PTPN III (Persero) hingga November 2021 telah membukukan laba Rp 3,37 triliun atau naik 315,44 persen dari capaian tahun sebelumnya.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) hingga November 2021 telah membukukan laba Rp 3,37 triliun atau naik 315,44 persen dari capaian tahun sebelumnya.
Berdasarkan kinerja keuangan, Holding Perkebunan memperoleh total pendapatan Rp 46,09 triliun atau 13,17 persen terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2021 dan di atas pencapaian tahun lalu sebesar 32,33 persen.
Baca juga: Jalankan Transformasi EBITDA, Holding Perkebunan Nusantara Berharap Jadi Perusahaan Kelas Dunia
Total aset yang dimiliki tercatat Rp 138,90 triliun, sehingga terdapat peningkatan aset sebesar 3,71 persen yoy dan tercapai 2,34 persen terhadap RKAP 2021.
Sementara terjadi kenaikan luar biasa dalam EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) tercatat mencapai Rp 11,62 triliun atau sebesar 200,88 persen di atas tahun lalu dan 148,3 persen di atas RKAP 2021.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III Abdul Ghani menyampaikan, semua capaian ini menunjukkan perusahaan yang dipimpinnya terus melakukan perbaikan-perbaikan,
“Transformasi EBITDA yang dijalankan oleh holding dan anak perusahaan membuahkan hasil. Dan ini menjadi bukti PTPN Holding telah benar-benar berubah ke arah yang lebih baik lagi,” kata Ghani, Jumat (24/12/2021).
Baca juga: Siapkan Inbreng Saham Empat Sub-Holding, Pelindo Targetkan Rampung di Awal 2022
Menurutnya, capaian kinerja yang positif terdorong meningkatnya produksi komoditas yang dikelola Holding Perkebunan dan harga pasar yang membaik.
Hingga November 2021, total produksi Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit mencapai 11,45 juta ton terdiri atas 9,03 juta ton produksi sendiri dan 2,42 juta ton dari pihak ketiga.
Total TBS kelapa sawit mencapai 0,15 persen di atas RKAP 2021 atau 15,06 persen lebih tinggi dibandingkan 2020.
Baca juga: Garuda Indonesia Baru Dapat Masuk ke Holding BUMN Pariwisata di 2023
Crude Palm Oil (CPO) yang diproduksi sampai November 2021 mencapai 2.4 juta ton atau naik 14,13 persen dibandingkan 2020.
Total produksi karet, tercatat mencapai 155 ribu ton atau 7,46 persen dari tahun 2020. Sedangkan untuk total produksi gula hingga November 2021 mencapai 765 ribu ton atau 9,5 persen di atas tahun lalu.
“Pencapaian kinerja keuangan ini juga semakin didongrak oleh kenaikan harga jual dua komoditi utama (kelapa sawit, dan karet) yang menjadi kontributor kenaikan pendapatan komoditi," ujar Ghani.
“Kami optimis di tahun 2021 ini dapat memberikan kinerja terbaik, karena mendapat dukungan dari para stakeholder khususnya Kementerian BUMN," sambungnya.