Tahun Depan, Pendapatan Mitratel Diprediksi Tumbuh 14,41 Persen
Mitratel siap menerapkan sejumlah strategi bisnis seperti merger, akuisisi, ekspansi dan efisinesi dalam menciptakan pertumbuhan kinerja.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel siap menerapkan sejumlah strategi bisnis seperti merger, akuisisi, ekspansi dan efisinesi dalam menciptakan pertumbuhan kinerja.
Menurut Piyush Choudhary dan Rishabh Dhancholia, analis HSBC Global Research dalam laporan riset yang diumumkan baru-baru ini, kinerja Mitratel akan tumbuh positif pada tahun 2022.
Baca juga: Mitratel Bangun 516 BTS Perbatasan, Terbanyak di Maluku dan Papua
"Pendapatan Mitratel kami perkirakan akan mencapai Rp7,94 triliun pada tahun 2022 atau meningkat sekitar 14,41 persen dibandingkan dengan proyeksi pendapatan Mitratel hingga akhir tahun 2021 yang sebesar Rp 6,94 triliun," tulis riset tersebut, Jumat (24/12/2021).
Piyush dan Rishabh memperkirakan, laba operasi/EBIT Mitratel akan naik 6,18 persen menjadi Rp 3,09 triliun pada 2022, dari estimasi laba pada 2021 sebesar Rp 2,91 triliun.
Adapun laba bersih Mitratel diproyeksikan bakal tumbuh 22,52 persen, menjadi Rp 1,85 triliun pada 2022 dibandingkan dengan perkiraan capaian laba perseroan hingga akhir 2021 sebesar Rp 1,51 triliun.
Piyush dan Rishabh memberikan outlook positif terhadap kinerja keuangan Mitratel dalam jangka panjang.
Baca juga: Erick Thohir Optimistis Mitratel Terus Lakukan Perbaikan Meski Harga Saham Tertekan
Mitratel yang merupakan anak perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk itu, dinilai memiliki potensi kolokasi yang lebih tinggi jika dibandingkan perusahaan sejenis.
Hal itu antara lain karena lokasinya yang khas, di mana 57 persen di antaranya berada di luar Jawa. Selain itu, Mitratel memiliki potensi kapasitas yang lebih tinggi, karena rasio tenancy-nya lebih rendah dibandingkan perusahaan sejenis.
“Kami berharap pertumbuhan organik didorong oleh perluasan cakupan MNO dan densifikasi jaringan,” kata Piyush dan Rishabh.
Kedua analis itu menambahkan, Mitratel juga diuntungkan dengan pesanan built-to-suit (B2S) dari Telkomsel yang memiliki jangkauan jaringan terluas, termasuk memimpin pasar di wilayah di luar Jawa.
Mitratel telah membuktikan rekam jejak pertumbuhan organik portofolio menara B2S diperluas menjadi 12.893 per Juni 2021.
Menurut Piyush dan Rishabh, Mitratel akan terus menjajaki akuisisi menara, seiring arus kas yang kuat serta pengalaman dalam melakukan akuisisi.
“Kami memperkirakan Mitratel akan mengakuisisi 6.000 menara lagi selama 2022-2023,” katanya.