Pemerintah Antisipasi Lonjakan Konsumsi BBM Hingga Listrik, Ini Langkahnya
Pertamina memproyeksikan kenaikan konsumsi sebesar 1,9 juta kilo liter selama periode libur Nataru.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melakukan sejumlah langkah antisipasi memastikan kelancaran pasokan BBM dan distribusinya ke masyarakat selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, saat periode tersebut akan ada lonjakan konsumsi BBM dan elpiji (LPG) serta listrik oleh masyarakat.
Menurutnya, adanya pembatasan akibat pandemi, mengakibatkan masyarakat lebih sering memanfaatkan penggunaan listrik rumah tangga, di mana secara nasional, terdapat kenaikan konsumsi listrik sebesar 4,5 persen.
"PT PLN telah melakukan langkah prediktif dan preventif atas kondisi ini. Mereka juga sudah mengamankan bahan baku untuk energi primer serta kesiapan tenaga kerja selama H-7 sampai H+7," kata Arifin, Sabtu (25/12/2021).
Baca juga: Kendaraan di Rest Area Berpotensi Menumpuk, Begini Strategi yang Disiapkan Jasa Marga
Dia minta PLN menyiapkan keandalan sistem ketenagalistrikan dan mengantisipasi adanya gangguan, sehingga meminimalisir terjadinya pemadaman (black out).
Baca juga: Mulai Hari Ini Kendaraan Angkutan Barang Dialihkan dari Ruas Tol Japek ke Jalan Arteri
Sementara untuk kebutuhan BBM, PT Pertamina (Persero) memproyeksikan kenaikan konsumsi sebesar 1,9 juta kilo liter selama periode libur Nataru.
"Kami (pemerintah) minta ke Pertamina untuk menyiapkan stok BBM di seluruh titik (keramaian) yang butuh BBM dan bagaimana bisa mengurangi antrean (pembelian) panjang," kata Arifin.
Baca juga: 14.400 Orang Lakukan Perjalanan dengan KA Jarak Jauh dari Stasiun Senen dan Gambir
Ke depannya, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan BPH Migas diharapkan menyiapkan infrastuktur penyaluran pipa BBM ke titik-titik tertentu.
"Ini antisipasi guna mengurai antrean panjang," ucap Arifin.
Dari sisi kebutuhan LPG, rata-rata penyaluran realisasi penyaluran LPG Satgas Nataru 2021 dari PT Pertamina mengalami kenaikan sekitar 1 persen dari rerata Oktober 2021.
Pada periode yang sama, lonjakan cukup signifikan terjadi pada kebutuhan Avtur dimana rata-rata realisasinya meningkat sekitar 22,95 persen dari rerata Oktober 2021.
Hingga 22 Desember 2021, pasokan dan penyaluran BBM dan LPG nasional berjalan lancar dengan rincian ketahanan stok untuk LPG 15,32 hari, kerosene 44,40 hari, premium 23,33 hari, pertalite 7,72 hari.
Kemudian, pertamax 21,75 hari, turbo 48,93 hari, solar/bio 18,90 hari, dexlite 1,68 hari, dex 31,12 hari, dan avtur 37,88 hari.