Perbanyak Direct Call Produk Perikanan ke Pasar Global, KKP Perkuat Kerja Sama dengan AP II
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Rina mengungkapkan, direct call membantu p
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat kerja sama dengan PT Angkasa Pura II guna meningkatkan kegiatan ekspor langsung (direct call) produk perikanan dari berbagai bandara di Indonesia ke negara tujuan.
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Rina mengungkapkan, direct call membantu pelaku usaha perikanan, terutama memangkas biaya operasional saat melakukan ekspor.
“Tentu kerja sama dan peningkatan sinergitas dengan AP II semakin penting mengingat keberterimaan produk perikanan kita sudah menjangkau 171 negara,” ujar Rina di Jakarta, Selasa (28/12/2021).
Dirinya mengungkapkan, selama ini ekspor produk perikanan dilakukan melalui bandara-bandara transit seperti Soekarno-Hatta dan Juanda.
Ini yang menyebabkan biaya operasional menjadi tinggi dan terdapat risiko penurunan kualitas produk akibat waktu tempuh yang relatif lama.
Sementara produksi perikanan Indonesia, mencapai 916,2 ribu ton di Pulau Sumatera, 247 ribu ton di Kalimantan serta 232,4 ribu ton di Pulau Jawa.
Selain itu, KKP juga mendorong peningkatan produksi di sejumlah lokasi melalui program Kampung Budidaya.
“Untuk itu, kita perlu menetapkan prioritas negara tujuan direct call seperti Tiongkok, Jepang, Singapura, Vietnam, dan lain-lain,” sambungnya.
Rina memastikan, BKIPM siap mengupayakan dukungan volume minimal dan kontinuitas penyediaan komoditas yang diekspor.
Tak hanya itu, dia menjamin lembaganya juga akan mengupayakan adanya forum komunikasi antar pemangku kepentingan serta bekerja sama dengan instansi terkait lainnya.
“Intinya kita siap memberikan berbagai dukungan yang dibutuhkan untuk terlaksananya direct call ini,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin menyambut baik penguatan kerja sama yang sudah terjalin.
Pihaknya akan menyiapkan sejumlah hal yang dibutuhkan guna terselenggaranya direct call di beberapa bandara yang dikelola AP II.
“Ini sangat bagus, terutama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Kita komit untuk bersinergi dalam mewujudkan direct call ini,” pungkas Awaluddin.
Sebagai informasi, PT AP II mengelola 20 bandara yang tersebar di wilayah barat Indonesia.
Direct call sendiri sebelumnya juga telah dimulai di beberapa bandara di wilayah timur seperti Manado serta Ambon.