Hari Ini, Saham Bukalapak Ditutup Merosot 4,87 Persen
Pergerakan saham PT Bukalapak Tbk (BUKA) pada perdagangan Kamis (30/12/2021) ditutup merosot 4,87 persen atau 22 poin ke level Rp 430 per saham.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan saham PT Bukalapak Tbk (BUKA) pada perdagangan Kamis (30/12/2021) ditutup merosot 4,87 persen atau 22 poin ke level Rp 430 per saham.
Berdasarkan data RTI, saham BUKA sempat menguat pada awal perdagangan ke posisi Rp 454 per saham.
Namun, penguatan tidak bertahan lama karena beberapa menit saat pembukaan perdagangan, saham BUKA mulai tertekan dengan rentang Rp 430 hingga Rp 456 per saham.
Baca juga: Direktur Utama Mengundurkan Diri, Bagaimana Prospek Saham Bukalapak?
Saham BUKA pada hari ini ditransaksikan pelaku pasar sebanyak 3,01 juta lot, dengan nilai mencapai Rp 131,90 miliar.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, berita pengunduran diri Rachmat Kaimuddin dari posisi direktur utama BUKA, tidak bisa langsung dikaitkan dengan pergerakan saham BUKA.
"Pergantian direksi merupakan hal yang wajar di perusahaan, terjadi penyegaran. Ya bisa saja dikaitkan, penguatan saham BUKA kemarin saat penutupan karena adanya perubahan direksi, jadi ada perubahan strategi, tapi sekarang melemah. Jadi hanya sesaat saja sentimennya," ujar Reza saat dihubungi, Kamis (30/12/2021).
Menurut Reza, pergerakan saham BUKA tergantung dari strategi manajemen perusahaan tersebut, dan bagaimana realisasinya sampai saat ini setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Dia kan baru IPO, ke depan strateginya apa saja si? Realisasinya bagaimana setelah IPO karena sudah dapat dana besar dari pasar modal, apakah bisa merubah kerugian menjadi kentungan?," tutur Reza.
Reza melihat, jika kinerja keuangan BUKA pada tahun ini mencatatkan positif, maka pastinya dapat mengkerek harga sahamnya pada tahun depan.
Baca juga: Eks Bos Bukalapak Rachmat Kaimuddin Disebut Akan Bekerja untuk Pemerintah
Tetapi, Reza memprediksi saham BUKA dalam jangka pendek belum bisa kembali ke harga saat IPO di posisi Rp 850 per saham.
"Kemarin menguat saja sudah bagus, investor masih menunggu kinerja keuangannya seperti apa," ucap Reza.
Diketahui, pada perdagangan kemari, Rabu (29/12/2021) saham BUKA ditutup menguat 22 poin atau 5,12 persen ke level Rp 452 per saham.
Pada perdagangan hari itu, saham BUKA bergerak pada kisaran Rp 408 hingga Rp 464 persen, di mana pada perdagangan kemarin ditutup melemah 3,64 persen di posisi Rp 430 per saham.
Sebelumnya, PT Bukalapak.com mengonfirmasi pengunduran diri Rachmat Kaimuddin dari posisi Direktur Utama (Dirut) per 28 Desember 2021.
“Bukalapak telah menerima surat pengunduran diri dari Direktur Utama Bukalapak, Rachmat Kaimuddin pada tanggal 28 Desember 2021 yang akan berlaku efektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Perdana Arning Saputro (Deno), VP of Corporate Secretary Bukalapak.
Posisi Rachmat saat ini diduduki Willix Halim sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama.
Willix bergabung dengan Bukalapak sebagai Chief Operating Officer Bukalapak pada tahun 2016.
Sebelum bergabung di Bukalapak, Willix adalah Senior Vice President Growth untuk Freelancer.com, salah satu startup terbesar di Australia.
Willix mendapatkan gelar sarjana Computer Science dan Mechatronics dengan First Class Honors pada tahun 2009 dari University of Melbourne.
Selama menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama, Willix akan bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional perusahaan secara menyeluruh serta memastikan Bukalapak terus mewujudkan misinya menciptakan A Fair Economy For All.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.