Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Subsidi 1,2 Miliar Liter, Mendag Lutfi Jamin Ketersediaan Minyak Goreng Murah di Pasar

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan segera  mengeksekusi program pendistribusian 1,2 miliar liter minyak goreng dalam waktu dekat

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Subsidi 1,2 Miliar Liter, Mendag Lutfi Jamin Ketersediaan Minyak Goreng Murah di Pasar
ist
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan segera  mengeksekusi program pendistribusian 1,2 miliar liter minyak goreng dalam waktu dekat.

Diharapkan, pendistribusian minyak goreng murah tersebut dapat menjaga stabilitas harga minyak goreng di pasar yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami peningkatan.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, Pemerintah akan memakai mekanisme melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Baca juga: Dengarkan Keresahan Warga, KSP Observasi Langsung Harga Minyak Goreng

Di mana Pemerintah menyiapkan 1,2 miliar liter minyak goreng, dan dari total tersebut akan disubsidi.

"Kita sedang mengintervensi supaya harga minyak goreng ini. Yaitu dengan tujuan barang ada dan harga terjangkau di Rp14.000 per liter. Mekanismenya menggunakan mekanisme BPDPKS kira-kira kita akan mensubsidi sekitar Rp3.000 (per liter) dan kita siapkan untuk 1,2 miliar liter untuk 6 bulan pertama di 2022,” ucap Mendag Lutfi saat peluncuran brand Holding BUMN Pangan di Jakarta, Rabu (12/1/2022).

“Saya jamin harga akan di Rp14.000 per liter,” tegasnya.

Berita Rekomendasi

Nantinya, ada sebanyak 1,2 miliar liter minyak goreng kemasan sederhana yang disalurkan untuk enam bulan pertama tahun 2022.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pasokan minyak goreng dengan harga murah tersebut akan tersedia di pasar tradisional dan ritel modern dengan kemasan yang sederhana.

Mendag Lutfi juga membeberkan secara gamblang, mengapa harga minyak goreng di pasar mengalami lonjakan.

Dirinya mengungkapkan, hal tersebut imbas meningkatnya harga bahan baku minyak goreng, yakni Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah.
Kenaikan harga CPO, menurut Lutfi, merupakan tujuan dari Pemerintah.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Mahal, YLKI Duga Ada Praktik Kartel

Pasalnya, Indonesia merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia.

Dengan naiknya harga kelapa sawit, maka pemasukan negara dari komoditas tersebut disinyalir akan ikut terkerek.

Menurut catatan Mendag Lutfi, sepanjang tahun 2021 nilai ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 27 miliar dolar AS tertinggi dalam sejarah.

“Harga (CPO) naik itu memang sebuah tujuan daripada kita (Indonesia) yang memproduksi kelapa sawit terbesar di dunia,” ucap Mendag.

“Ekspor kita di 2021 ini mestinya mencapai 27 miliar dolar AS, tertinggi dalam sejarah. Dan harga per ton itu 1.340 dolar AS. Apa efeknya? Harga minyaknya ikut naik,” pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas