Dorong Proyek PLTS di Kawasan Industri GIIC, SUN Energy dan Sojitz Teken Mou
Kedua pihak akan mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di perusahaan-perusahaan yang berada di Kawasan Industri GIIC
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembang proyek tenaga surya, SUN Energy menandatangani Nota Kesepahaman (MoU/Memorandum of Understanding) dengan PT Sojitz Indonesia, bagian dari grup Sojitz Corporation pada Senin (17/1/2022) kemarin.
Disebutkan, Sojitz Corporation merupakan perusahaan konglomerasi dari Jepang dengan jaringan yang kuat secara global, memiliki lebih dari 500 perusahaan dan beroperasi di 50 negara, dan terdaftar di Tokyo Stock Exchange (TSE).
Kerjasama itu guna mendorong terciptanya bauran energi yang memanfaatkan PLTS atap.
Baca juga: Dewan Energi Nasional: Minat Masyarakat Gunakan PLTS Atap Meningkat
Kedua pihak akan mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di perusahaan-perusahaan yang berada di Kawasan Industri Greenland International Industrial Center (GIIC), kawasan industri modern di Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat.
Dion Jefferson, Chief Commercial Officer SUN Energy menjelaskan, sinergi ini menunjukkan kontribusi Sojitz untuk membangun kawasan industri ramah lingkungan yang berkomitmen terhadap pelestarian alam melalui penggunaan energi baru terbarukan sebagai sumber energi alternatif.
Implementasi teknologi PLTS di Kawasan GIIC yang memiliki lebih 130 tenant dari sektor otomotif serta turunannya, logistik, makanan, hingga data center, secara signifikan dapat mendorong pengurangan emisi karbon sebagai elemen penting dalam mengatasi perubahan iklim.
Kerja sama untuk mewujudkan kawasan industri ramah lingkungan di GIIC yang dikembangkan bersama oleh Sinar Mas Land dan Sojitz sejak pertengahan tahun 1990an ini memperluas kolaborasi antara SUN Energy dengan Grup Sinar Mas untuk memberikan pelayanan terintegrasi dalam aksi nyata keberlanjutan perusahaan.
“Berdasarkan hasil studi SUN Energy, potensi pengembangan PLTS bersama Sojitz ini dapat mengurangi sekitar 83 juta ton emisi karbon dari kegiatan domestik di kawasan industri terbesar di antara Jakarta – Cikarang. Kami senang menjadi bagian dari kolaborasi dengan para pelaku bisnis di kawasan industri untuk memainkan peran penting menciptakan solusi energi surya terintegrasi bagi kawasan industri hijau dan modern. Selain itu, instalasi PLTS ini juga dapat merangsang penciptaan lapangan kerja hijau yang bermanfaat bagi perekonomian daerah,” ujar Dion Jefferson, dalam keterangannya, Rabu (19/1/2022).
Baca juga: Pasang Target 10 Kali Lipat, Pertamina Bidik Jumlah PLTS di SPBU Tembus 1.500 Titik di 2022
Dia menambahkan, sebagai pengembang proyek sistem tenaga surya, model bisnis pihaknya memberikan kemudahan bagi para konsumen dengan mempelopori instalasi sistem tenaga surya tanpa investasi apapun selama masa kontrak, serta turut mendanai investasi awal untuk proses pemasangan.
Hal ini dapat menguntungkan para pelaku industri melalui penghematan biaya listrik bulanan minimal 10% lebih rendah dari tarif listrik bulanannya.
"Energi surya menjadi salah satu kunci utama bagi sektor industri dan komersial dalam perjalanan mewujudkan pembangunan berkelanjutan menuju nol emisi karbon melalui pasokan energi bersih yang andal, terjangkau, serta praktis. SUN Energy akan terus berinovasi dalam melengkapi ekosistem energi baru terbarukan serta membuka peluang kolaborasi dari berbagai sektor demi membangun Indonesia Emas yang berkelanjutan," kata dia.