LRT Jabodebek Masih Bisa Beroperasi Meski Listrik Padam
LRT Jabodebek ini memiliki genset sendiri yang menjadi cadangan power listrik apabila ada kendala seperti pemadaman listrik.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Departemen Perkeretaapian Adhi Karya Isman Widodo menyebutkan, bahwa Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek memiliki cadangan listrik untuk keadaan darurat.
Menurutnya, LRT Jabodebek ini memiliki genset sendiri yang menjadi cadangan power listrik apabila ada kendala seperti pemadaman listrik.
"Kita tahu, beberapa waktu Jakarta pernah terjadi blackout yang membuat listrik padam di seluruh wilayah dan LRT Jabodebek tidak akan terhenti karena ada cadangan power listrik" ucap Isman dalam diskusi publik persiapan operasional LRT Jabodebek," Rabu (19/1/2022).
Baca juga: Dana Proyek Membengkak, Tarif LRT Jabodebek Naik Menjadi Rp 15 Ribu
Dengan adanya cadangan power listrik ini, kata Isman, maka LRT Jabodebek dapat tetap beroperasi meski listrik di wilayah tersebut padam.
Cadangan power listrik ini, kata Isman, mampu mengoperasikan LRT Jabodebek dari operation control room dan juga dari stasiun terdekat apabila ada pemadaman listrik.
Selain itu Isman juga menjelaskan, apabila listrik pada maka LRT Jabodebek ini masih mampu berjalan sampai stasiun terdekat.
"Dalam safety case, seringkali dipertanyakan jika seandainya pengoperasian listrik di Jakarta ini padam. LRT Jabodebek mampu menjawab bagaimana kondisi itu terjadi," ujar Isman.
Tidak hanya dapat mengantisipasi listrik padam saat kereta sedang beroperasi, bahkan LRT Jabodebek juga memiliki teknologi yang mampu menghadapi kondisi gempa.
Baca juga: PT KAI Gunakan Rp 6,9 Triliun Tambahan PMN untuk Biayai Proyek LRT dan Kereta Cepat
Jadi, saat terjadi gempa baik itu berkekuatan rendah atau tinggi maka sistem akan memberikan informasi otomatis dan dari informasi itu akan diumumkan bahwa ada gempa.
Selain itu, LRT Jabodebek juga memiliki sinyal yang dapat memberikan perintah kepada kereta apabila terjadi gempa kategori rendah. Apabila terjadi gempa berkekuatan rendah, maka kereta akan berjalan dengan kecepatan maksimum 20 kilometer per jam.
Sebagai informasi LRT Jabodebek sendiri diproyeksikan akan beroperasi pada Agustus 2022. LRT Jabodebek ini akan memiliki 17 stasiun dan 1 stasiun yang terkoneksi kereta cepat Jakarta-Bandung.