Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jokowi: Ekspor Bahan Mentah Sudah Dilakukan Sejak Zaman VOC, Yang Menikmati Yang Punya Industri

Wamendag menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan kerja keras baik di internal Kemendag maupun lembaga lain.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jokowi: Ekspor Bahan Mentah Sudah Dilakukan Sejak Zaman VOC, Yang Menikmati Yang Punya Industri
Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi dalam acara pelepasan ekspor perdana tahun 2022 Smelting Grade Alumina, Kabupaten Bintan, Selasa (25/1/2022) 

Dalam peresmian pabrik smelter di Konawe, Presiden juga melihat langsung proses pengolahan nikel tersebut. Hasil pengolahan bijih nikel bisa jadi berbagai macam produk, misal stainless steel untuk memproduksi panci, sendok dan sebagainya.

Proses pembuatan kerajinan tembaga.
Proses pembuatan kerajinan tembaga. (Istimewa)

Direktur Utama PT Gunbuster Nickel Industru (GNI) Wisma Bharuna, pendiri smelter nikel di Konawe, berharap dengan hilirisasi ini aneka produk hasil pengolahan nikel bisa diproduksi di dalam negeri.

Ia juga berharap akan ada alih teknologi yang memberikan manfaat ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Baca juga: Pengusaha Usul Ada DMO Minyak Goreng Hingga Kenaikan Pajak Ekspor Demi Kendalikan Harga

"Segala macam itu harus dari sini, tidak lagi ke luar negeri, barangnya barang kita dipakai untuk kita. Ada alih teknologinya, metalurginya, anak-anak lebih pintar, lapangan pekerjaan semua Indonesia," katanya.

Gugatan Uni Eropa

Gara-gara menghentikan ekspor bijih nikel, pemerintah Indonesia saat ini sedang digugat oleh Uni Eropa.

Meski demikian, pemerintah Indonesia kukuh menghentikan ekspor nikel dan memilih berhadapan dengan negara-negara Eropa.

Berita Rekomendasi

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan bahwa nikel adalah komoditas strategis Indonesia yang penting bagi ekonomi Indonesia sekaligus dalam kaitannya sebagai sumber daya yang tak terbarukan.

Karena itu Indonesia berhak membatasi Perdagangan demi kepentingan masyarakat dan keberlanjutan (sustainability).

"Indonesia berhak mengatur perdagangan sumber daya-sumber daya strategisnya. Apalagi itu ada kaitannya dengan kepentingan masyarakat yang lebih luas dan kepentingan ekonomi yang berkelanjutan juga," ujar Jerry seperti dikutip dari Kontan beberapa waktu lalu.

Nikel adalah salah satu bahan untuk membuat baterai berbagai peralatan, termasuk mobil listrik yang tengah menjadi tren dunia. Indonesia sendiri adalah penghasil nikel utama di dunia. Tidak heran jika nikel Indonesia banyak dilirik oleh pasar negara-negara lain.

Pemerintah berupaya mengoptimalkan kontribusi nikel bagi perekonomian dan kepentingan nasional. Pembatasan ekspor nikel adalah bagian dari hal tersebut.

"Jadi tujuannya agar kita bisa mengelola dengan lebih baik melalui hilirisasi industri bahan tambang mentah sesuai arahan Presiden Jokowi. Ini sebenarnya juga mencerminkan kepentingan dunia internasional yaitu bahwa agar pemanfaatan sumber daya yang terbatas dan tidak terbarukan bisa memberikan dampak positif dalam jangka panjang," kata Jerry.

Dengan upaya melawan gugatan terhadap pembatasan ekspor nikel, Wamendag berharap industri berbasis nikel juga bisa tumbuh dengan memanfaatkan momentum ini. Dengan demikian perdagangan dan industri nikel memberikan nilai tambah yang tertinggi sesuai amanat Presiden Jokowi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas