Heboh Wanita Protes Hasil PCR Padahal Belum Tes, Menkes Diminta Tindak Mafia Laboratorium Kesehatan
Beredar sebuah video berdurasi 51 detik yang menunjukan seorang wanita protes pada pelayanan tes Covid-19 di satu cabang Bumame Farmasi.
Editor: Muhammad Zulfikar
Ketua Dewan Pakar PAN Drajad Wibowo meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, melakukan audit terhadap laboratorium-laboratorium yang menyelenggarakan tes Covid-19.
Terutama laboratorium yang baru bermunculan selama pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia.
Hal itu disampaikan Drajad, lantaran dirinya menjadi korban tidak langsung dari mafia laboratorium kesehatan yang sengaja mem-positif-kan orang terkena Covid-19.
Baca juga: Seorang Ibu Protes Hasil PCR dan Antigen Positif Covid-19 Padahal Belum Ikut Tes, Ini Kata Bumame
"Menkes Budi Sadikin bertanggung jawab. Dia harus sigap mengatasinya. Segera lakukan pemeriksaan dan audit total terhadap laboratorium-laboratorium, terutama yang baru. Jangan lihat latar belakang politik mereka," kata Drajad, dalam keterangannya, Jumat (4/2/2022).
Drajad lalu bercerita kronologis dirinya menjadi korban tidak langsung mafia laboratorium kesehatan yang memositifkan orang terkena Covid-19.
Dia mengungkapkan bahwa pada 25 Januari 2022 lalu, salah satu di antara sahabat terdekatnya, memberi tahu hasil tes PCR menunjukkan bahwa dia positif Covid-19.
"Yang bersangkutan tes di salah satu laboratorium kesehatan baru yang bermunculan selama pandemi. Nama lab ini cukup dikenal dan saya tahu nama pemiliknya. Sahabat saya itu tes karena akan opname elektif di sebuah rumah sakit," ujar Drajad, yang juga bagian dari jaringan peneliti Covid-19 di dunia.
Karena sahabatnya itu tergolong disiplin protokol kesehatan, Drajad pun memintanya untuk tes ulang di laboratorium lama dan sudah menjadi langganan Drajad untuk tes seperti kolesterol, asam urat, antigen dan PCR.
"Ternyata hasil tes PCR yang bersangkutan negatif. Alhamdulillah. Tapi efeknya, opname dia gagal. Padahal yang bersangkutan sudah antre beberapa bulan. Seluruh keluarga serumah harus tes, termasuk ibu dan ibu mertuanya yang sudah sepuh," ucapnya.
"Saya juga harus tes PCR dan isolasi, pisah dari cucu dan keluarga. Ternyata saya negatif karena memang sahabat saya itu negatif," lanjutnya.
Drajad mengungkapkan, awalnya dia diam karena berharap skandal tersebut hanya kebetulan saja.
Namun, setelah mendengar ada kejadian serupa, dia merasa wajib bersuara.
"Jika ada indikasi skandal positif ini adalah modus operandi, segera bekukan izin mereka," ujarnya.
"Masyarakat saya mohon berhati-hati memilih lab, dan jangan segan lakukan tes ulang di lab yang memang bisa dipercaya," tandasnya.