IHSG Diprediksi Menguat Meski Kasus Omicron Mengalami Kenaikan
Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendapat angin segar dari kenaikan Bursa Wall Street di Amerika Serikat
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendapat angin segar dari kenaikan Bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS).
Selain naiknya bursa AS dikarenakan laporan keuangan yang baik, juga adanya kenaikan harga komoditas cenderung mendorong IHSG naik di pekan ini.
"IHSG diprediksi bergerak dengan support di level 6.600 sampai 6.685 dan resistance di level 6.750 sampai 6.800," ujar dia melalui risetnya, Senin (7/2/2022).
Baca juga: IHSG Sesi I Perkasa Naik 0,69 Persen ke 6.777, Investor Asing Buru Saham Perbankan
Sementara dari dalam negeri, kasus konfirmasi positif virus Covid-19 mulai mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir, bahkan menembus 27 ribu lebih.
"Peningkatan itu ditengarai akibat persebaran varian SARS -CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron. Varian yang pertama kali diidentifikasi di Indonesia pada 15 Desember 2021 itu ternyata juga rawan menyerang golongan usia anak-anak, serta lansia," kata Hans.
Data harian yang dirilis Satgas Covid-19 pada Kamis 3 Februari 2022, mencatatkan terdapat penambahan kasus Covid-19 baru sebanyak 27.197 orang.
Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 5.993 kasus dan 38 kasus meninggal baru, sehingga secara kumulatif sebanyak 4.414.483 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona di Indonesia sejak 2 Maret 2020.
Baca juga: Prediksi Menuju Puncak Penularan Omicron, Bagaimana Dampaknya Terhadap Bursa Saham?
Dari jumlah itu sebanyak 4.154.797 orang dinyatakan pulih, 115.275 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, 144.411 orang lainnya meninggal dunia.
Hans menambahkan, Kementerian Kesehatan juga mencatat penambahan kasus varian Omicron di Indonesia terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejak pertama kali diidentifikasi di Indonesia 15 Desember 2021 lalu.
"Berdasarkan data per 3 Januari 2022, kasus Omicron sudah mencapai 3.161 kasus, meningkat sebanyak 181 kasus dibandingkan laporan data pada Rabu 2 Februari 2022," pungkasnya.