IHSG Hari Ini Diprediksi Masih Lanjutkan Penurunan Kemarin
Meski sempat naik, IHSG akhirnya turun pada penutupan perdagangan di 0,16% ke level 6.823,64.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi pada perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (10/2/2022).
Meski sempat naik, IHSG akhirnya turun pada penutupan perdagangan di 0,16% ke level 6.823,64.
Mayoritas sektor di bursa dari 11 sektor di bursa melemah.
Penurunan paling dalam dialami sektor teknologi hingga 1.69%.
Baca juga: IHSG Sesi I Bertengger di 6.851, Aneka Tambang Jadi Top Gainer
Setelahnya disusul sektor energi dan sektor kesehatan yang tertekan masing-masing 1,43% dan 1,07%.
Analis Phillip Sekuritas Indonesia Joshua Marcius mengatakan, pelemahan IHSG kali ini terseret pelemahan saham-saham teknologi seperti ARTO dan EDGE.
Di sisi lain, saham energi seperti ITMG dan HRUM juga ikut memberatkan.
Baca juga: IHSG Berseri, Naik 0,40 persen ke 6.810, Investor Asing Jaring Saham BCA, Bank Mandiri dan Telkom
Terkait keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan di 3,50%, Joshua mencermati dampaknya tidak signifikan ke pergerakan IHSG hari ini.
Sebab, level tersebut sudah sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar.
Untuk perdagangan di akhir pekan, Jumat (11/2), IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan.
Joshua memperkirakan IHSG akan memiliki level support di 6.800 dan resistance di 6.874
"Stochastic sudah death cross pada area overbought dan candle yang terbentuk hari ini juga cukup impulsif. Pelemahan IHSG yang mungkin terjadi masih berupa koreksi wajar dari tren bullish IHSG," ungkap Joshua kepada Kontan.co.id, Kamis (10/2)
Baca juga: 9 Sektor Seret IHSG ke Zona Merah di Sesi I, Investor Asing Borong Saham BRI
Senada, Analis Indo Premier Sekuritas Mino memperkirakan IHSG di akhir pekan masih akan terkoreksi dengan level support di 6.790 dan resistance di 6.855.
"Peluang tingginya data inflasi di Amerika, sehingga memicu ekspektasi The Fed akan lebih agresif untuk menaikkan suku bunga," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (10/2).
Adapun menurut Mino, sentimen itu juga memberatkan IHSG hari ini. Investor tampaknya berhati-hati menunggu data inflasi. Selain itu, investor juga mencermati tingkat keterisian rumah sakti di tengah lonjakan kasus Covid-19.