Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jurus Memillih Instrumen Investasi Agar Tetap Raup Cuan di 2022, dari Saham Sampai Aset Kripto

Pilihan investasi apa yang menarik untuk ditambang di tahun 2022 ini agar tetap meraih cuan? Berikut ini jawabannya.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Jurus Memillih Instrumen Investasi Agar Tetap Raup Cuan di 2022, dari Saham Sampai Aset Kripto
Tribunnews/Jeprima
Karyawan beraktivitas di antara layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Jumat (25/9/2020).Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pilihan investasi apa yang menarik untuk ditambang di tahun 2022 ini agar tetap meraih cuan?

Topik ini menjadi bahasan hangat di webinar Webinar Market Insight 2022, The Next Market Mover 2022 yang diselenggarakan Triv.co.id, EMTrade, Sucor Sekuritas, dan LakuEmas, Rabu (9/2/2022) lalu. 

Di webinar ini dikupas beragam pilihan hingga tren investasi ke depan hingga prediksi arah pasar.

Jika pilihannya jatuh pada investasi saham, pendiri dan CEO EMTrade Ellen May mengingatkan agr mempelajari profil kita sebagai investor.

“Pertama dan yang terpenting kenali karakter diri sendiri, apakah kita tipe investor konservatif, moderat atau agresif. Sehingga kita bisa memilih beragam jenis investasi saham yang berisiko rendah, menengah hingga tinggi,” ujar Ellen. 

"Untuk investor yang konservatif memilih investasi saham dengan risiko rendah, bisa memilih saham-saham perusahaan yang berkapitalisasi besar untuk jangka panjang," ungkapnya.

Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun IHSG ditutup melemah 0,95% ke level 5.979,07. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020).  (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Untuk profil moderat yang lebih berani risiko bisa pilih saham-saham second liner, cari multibagger stocks atau trading.

Berita Rekomendasi

"Untuk mereka yang lebih berani lagi mengambil risiko bisa coba trading asset kripto,” urai Ellen.  

Baca juga: Dekatkan dengan Para Pemburu Cuan, Tokoin Resmi Listing di Platform Indodax

Agar investor pemula lebih baik dan bijak dalam berinvestasi, Ellen menyatakan, platform Emtrade menyediakan aplikasi edukasi saham, sinyal trading serta advisory. “Kita sediakan how to-nya mengapa beli saham ini dan jual saham itu, jadi panduannya jelas,” papar Ellen.

Aset Kripto

Gabriel Rey, CEO Triv.co.id, yang merupakan platform perdagangan Bitcoin memaparkan ragam karakter investasi di aset kripto.

“Aset kripto pasarnya sangat dipengaruhi sentimen. Begitu ada sentimen maka pasar terpengaruh kuat. Seperti saat ini, semua sentimennya negatif jadi investor kebanyakan bersikap wait and see. Sehingga kita perlu sentiment positif untuk menaikkan pasar kembali,” beber Rey.

Baca juga: Perusahaan Kripto Berebut Jadi Sponsor Barcelona, Tawarkan Cuan Menggiurkan di Liga Spanyol

Meskipun Bitcoin tengah mengalami penurunan nilai setelah mencetak rekor tertinggi beberapa waktu lalu, namun kondisi pasar saat ini berbeda jauh dengan 2017.

“Triv saat ini tidak mengalami penurunan jumlah pengguna maupun transaksi. Sepertinya begitu juga dengan exchange kripto lainnya,” klaim Rey.

Baca juga: 5 Uang Kripto yang Diprediksi Naik Harga, Apa Saja?

Triv sendiri merupakan salah satu platform perdagangan aset kripto yang sudah terdaftar dan diawasi BAPPEBTI. Mereka mengklaim sudah memiliki 1,57 juta pengguna di Indonesia.

Rey mencontohkan sosok biliuner dunia seperti Elon Musk yang telah memiliki Bitcoin dalam portofolio investasinya. Menurutnya, hal itu memperkuat kredibilitas asset kripto, khususnya Bitcoin.

Webinar Market Insight 2022
Webinar Market Insight 2022, The Next Market Mover 2022 yang diselenggarakan Triv.co.id, EMTrade, Sucor Sekuritas, dan LakuEmas, Rabu (9/2/2022). 

“Orang kaya global tidak bodoh. Ketika hendak berinvestasi mereka dapat riset dan nasihat dari ahli keuangan global. Jadi kalau orang kaya sudah berinvestasi di Bitcoin, terus investor ritel tunggu apa lagi?” ujarnya.

Baca juga: Bitcoin Kembali Menghijau, Ini Lima Aset Kripto yang Diprediksi Catatkan Kenaikan Harga Tinggi

Dalam berinvestasi di aset kripto, Rey membagikan tips. Dia menyarankan agar orang memasukkan Bitcoin dalam portofolionya, lalu memilih koin-koin kripto lainnya.

“Jangan pernah saat investasi di kripto hanya pilih alt coin tapi melewatkan Bitcoin.  Itu sangat keliru," ujarnya.

"Saat Bitcoin naik alt koin belum tentu naik, tapi  kalau bitcoin turun alt pasti turun. Jadi the safest way to invest in crypto is in Bitcoin,” dia memberi alasan.

Peluang cuan dari pasar kripto pun tak hanya dari jual beli saja. Tapi dari fitur baru yang bernama staking.

Baca juga: Raih Cuan dari Mengalihkan Bisnis Asuransi Konvensional ke Online

Fitur yang mirip dengan bunga pada bank atau dividen pada saham ini pada intinya memberikan imbalan kepada investor yang memegang koin kripto dalam jangka waktu tertentu, misalnya setahun. Dividennya pun tak main-main. Bisa ratusan persen setahun.

“Contoh kemarin saat NFT (Nonfungible token) hype saya ambil di Axie infinity. Lalu dia  penjualan karakter NFT meroket ratusan persen dan dibagikan dalam dividen sebesar 125 persen," bebernya.

"Jadi banyak koin staking yang bisa dipilih. Jangan sudah alt coin tidak dapat apa2 tidak bisa distaking,” imbuhnya. 

Menurut dia, fitur staking di asset kripto ini menjadi salah satu alternatif termudah mudah untuk menambah pundi-pundi cuan.

Cermat Pilih Broker

Tips lainnya, Rey meminta agar cermat dalam memilih broker aset kripto. "Pilih broker yang memiliki asuransi," sarannya.

Dia mencontohkan, Triv saat ini memiliki Kita Cold Storage di insurance Bitgo Kustodian dan Lody Insurance, Inggris.

"Jadi cold walletnya USD 100 juta atau Rp 4,5 triliun. Lalu hot wallet-nya juga diasuransikan USD 5 juta jadi total USD 105 juta, itu Triv bayar mahal untuk asuransinya. Tapi yang penting dana pengguna aman,” bebernya.

Dia bersemangat jika melihat banyak anak muda aktif berinvestasi. Kepada mereka, Rey mengaku mengulangi pesannya tentang tips berinvestasi. 

Dia meminta mereka tetap agresif dalam berinvetasi termasuk dalam memilih instrumen investasi yang berisiko tinggi dan mendatangkan pendapatan tinggi pula.

Bitcoin dan Tether.
Ilustrasi - Bitcoin dan Tether. (Coingape)

"Be as aggressive as you can. Selagi tidak ada tanggungan keluarga kapan lagi bisa pilih investasi berisiko tinggi dengan yield tinggi seperti Bitcoin," saran dia.

“Nanti, kalau sudah punya keluarga, anak, baru kita reposisi investasinya pilih agak moderat,” imbuhnya.

Di kesempatan webinar yang sama, Bernardus Wijaya CEO Sucor Sekuritas memaparkan, strategi tiga M, plus satu  D yang selama ini dia gunakan sebagai panduan dalam mengedukasi masyarakat luas tentang investasi saham.

Dia mengatakan, M pertama adalah mindset. Seorang investor harus memiliki mindset terus belajar, upgrade diri, berjuang, dan focus pada konsistensi profit jangka panjang.

Lalu M kedua adalah metode. “Investor harus melengkapi dirinya  dengan pengetahuan makro ekonomi, analisis fundamental, harus memahami what dan when to buy,” kata Wijaya.

M terakhir yakni money management, investor wajib melakukan diversifikasi beberapa saham yang karakternya berbeda-beda.

Dengan demikian, jika salah satu merugi masih ada saham lain yang menggantikannya. memiliki punya kerugian lain yang menopang.

“Terakhir, disiplin dengan trading plan investment plan dari teman-teman semua,” ujarnya.

Berdasarkan hasil analisis Bernard Wijaya, kebijakan tapering yang akan dilakukan bank sentral AS, The Fed, akan sedikit mengguncang pasar global.

“Konsekuensinya likuiditas pasar akan turun,mereka akan take profit dari instrument agresif seperti saham dan kripto lalu beralih ke instrument yang lebih stabil seperti obligasi dan deposito yang akan naik suku bunganya,” ungkapnya.

Rekomendasi Saham

Tak lupa Bernard Wijaya merekomendasikan sejumlah saham untuk dikoleksi dalam menghadapi perubahan pasar ke depannya. Satu diantarnya adalah saham-saham perusahaan energi.

Alasannya, dia memprediksi akan terjadi kenaikan harga minyak dunia akibat potensi perang Rusia-Ukraina.

“Sehingga saham perusahaan oil seperti Medco layak diperhatikan. Untuk riset selengkapnya bisa membaca di riset terbaru Sucor Sekuritas,” ujar Bernard.

Pembicara lainnya, Junior Sambyanto CEO Lakuemas.com platform jual beli logam mulia dan perhiasan emas   memaparkan, investasi emas tidak menjanjikan hasil investasi yang setinggi saham.

Namun seorang investor wajib memasukkan emas dalam portofolionya karena memberikan stabilitas dan menjadi sumber dana darurat yang dapat cepat dicairkan.

“Jadi Lakuemas mau ajak generasi kita jangan lupa emas. Di dunia pun rata-rata 10-20% portofolio investasi dalam emas,” bebernya.

Sehingga ketika berinvestasi di emas, maka konsepnya seperti menabung. Metode cost averaging pun cocok dipakai dalam investasi emas, selain dalam investasi saham bluechips.

“Emas dikenal sebagai hedging alami terhadap inflasi. Jadi emas jangan dijadikan instrument trading, tapi tabungan,” ungkap Junior.

Dia mengatakan, saat ini aset kripto menjadi salah satu instrumen investasi yang tengah naik daun seperti Bitcoin yang menjadi pendatang relatif baru dalam dunia investasi namun menjanjikan imbal hasil besar dalam waktu singkat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas