Emiten Farmasi PYFA Keluarkan Multivitamin untuk Jaga Imunitas Kesehatan
PYFA mengeluarkan multivitamin yang dapat membantu konsumen untuk meningkatkan imunitas kesehatan di tengah lonjakan kasus Omicron
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) fokus ke pasar consumer health pada kuartal pertama tahun 2022.
PYFA mengeluarkan multivitamin yang dapat membantu konsumen untuk meningkatkan imunitas kesehatan di tengah lonjakan kasus Omicron.
Head of Consumer Health Pyridam Farma Andrey Septiana menuturkan ada dua produk yang dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh selama pandemi COVID-19 yaitu Pyfahealth Vitamin E 100 IU dan Pyfahealth Multivitamin dan Mineral.
Baca juga: Konsumsi Herbal dan Multivitamin Berisiko Sebabkan Gangguan Lambung
"Kedua varian ini hadir untuk melengkapi empat varian sebelumnya yang sudah diluncurkan pada bulan Desember 2021. Besar harapan kami bahwa kedua produk tersebut bisa dapat diterima masyarakat untuk memperkuat imunitas selama masa pandemi," kata Andrey dalam keterangannya, Rabu (16/2/2022).
Vitamin E 100 IU merupakan vitamin yang dapat memaksimalkan kesehatan kulit, meningkatkan Kolesterol HDL, dan menyembuhkan kram betis yang biasa terjadi pada ibu hamil atau wanita yang banyak beraktivitas.
Bahan utama dalam Vitamin E 100 IU adalah Tocopherol Acetate 100 mg. Satu paket Vitamin E 100 IU terdiri dari 30 kaplet dan bisa didapatkan dengan harga Rp. 43.200 Rupiah.
Sementara multivitamin terdiri dari Vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D3, E, Nicotinamide, Calcium Pantothenate, Biotin, Zinc, Magnesium, dan masih banyak lagi kandungan bermanfaat lainnya.
Satu paket Multivitamin & Mineral terdiri dari 30 kaplet dan dapat dibeli dengan harga Rp. 50.400 Rupiah.
Baca juga: Tekan Risiko Covid-19, 5.500 Orang akan Disuntik Multivitamin Secara Serentak
"Pyridam Farma berharap produk terbaru ini dapat membantu masyarakat untuk hidup lebih sehat, terutama di masa pandemi ini," tuturnya.
Ia menilai sebagian besar masyarakat, terutama kaum muda seringkali beranggapan bahwa mereka tidak perlu menerapkan pola hidup sehat pada usia tersebut karena masih merasa bugar.
Namun berdasarkan hasil survei Satgas COVID-19 Pemerintah DKI Jakarta, sebanyak 7.176 kasus positif (76,39 persen) dari kelompok masyarakat usia 19 - 59 tahun.