Dorong Inklusi, Petrokimia Gresik Buka Peluang Perempuan Duduk di Top Manajemen
Jumlah karyawati yang menduduki grade tiga ke atas atau posisi manajerial di Petrokimia Gresik setiap tahunnya terus meningkat.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Operasi & Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih, menekankan, inklusivitas menjadi faktor penting dalam sebuah perusahaan.
Hal itu diungkapkan Dina saat menjadi salah satu narasumber di Talkshow Srikandi BUMN bertajuk "Perempuan Berani Ambil Peran” yang diselenggarakan secara virtual, awal pekan ini.
Dengan pendekatan tersebut, jumlah karyawati yang menduduki grade tiga ke atas atau posisi manajerial di Petrokimia Gresik setiap tahunnya terus meningkat.
Dia menyebut, ini menjadi bukti bahwa selama 50 tahun berdiri, Petrokimia Gresik selalu memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berkontribusi lebih dan dapat berkarier secara profesional.
Digna mengungkapkan, peningkatan ini sejalan dengan program Menteri BUMN Erick Thohir yang terus mendorong peningkatan peran perempuan di level top management perusahaan BUMN.
Baca juga: Petrokimia Gresik Perketat Pengawasan Distribusi Pupuk Subsidi Lewat Aplikasi Digital
Untuk mewujudkannya, Petrokimia Gresik telah menjaring talent-talent karyawati yang dipersiapkan untuk mengisi jabatan top management.
“Keberadaan perempuan dalam top management dapat memberi perspektif yang berbeda. Itulah mengapa inklusivitas sangat penting dalam sebuah perusahaan, khususnya untuk posisi leader, agar dapat menciptakan sebuah keputusan maupun kebijakan yang sifatnya lebih menyeluruh atau holistik,” kata Digna.
Baca juga: Anak Usaha Krakatau Steel Ekspansi Bisnis Industri Petrokimia
Hal tersebut diamini oleh Direktur SDM, Tata Kelola & Manajemen Risiko Pupuk Indonesia (Persero), Tina T. Kemala Intan yang juga merupakan Ketua Srikandi BUMN.
Ia mengungkapkan, berdasarkan sebuah penelitian, dalam dunia usaha yang memiliki keberagaman gender pada posisi direksi, kinerja perusahaan terbukti lebih meningkat dibanding yang tidak memiliki keberagaman gender pada posisi direksi.
Baca juga: Distributor dan Pemilik Kios Diminta Patuhi Ketentuan Soal Penyaluran Pupuk Subsidi
“Srikandi BUMN bersama Kementerian BUMN berupaya menciptakan dunia kerja yang nyaman bagi perempuan, khususnya di lingkup BUMN,” ujar Tina.
Dia menjelaskan, Kementerian BUMN tahun lalu menargetkan direksi perempuan BUMN sebesar 15 persen dan tahun ini meningkat menjadi 20 persen.
Menurutnya, di kebanyakan perusahaan, semakin tinggi posisi jabatan, semakin sedikit perempuan yang menempati. Oleh karena itu, kebijakan tersebut menjadi upaya agar perempuan yang menempati posisi top leader semakin banyak.
“Dari sisi kebijakan dan peluang sudah ada, sekarang tinggal bagaimana para perempuan di BUMN harus terus meningkatkan kompetensi dan skill sehingga dapat meningkatkan karirnya secara profesional,” ujar Tina.
Dari sisi kebijakan nasional, Pelaksana Harian Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Helsyanita menjelaskan, mempromosikan kesetaraan gender merupakan salah satu strategi pembangunan nasional.
Pemerintah dalam rencana jangka menengah memiliki program bernama Pengarusutamaan Gender (PUG). Ini akan menjadi landasan dalam setiap pembangunan di segala bidang.
"Kesetaraan gender saat ini menjadi salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, dunia usaha harus memandang pekerjanya sebagai aset paling berharga bagi keberlangsungan perusahaan. Pemberdayaan pekerja perempuan juga terbukti memberikan dampak langsung pada kesuksesan proses bisnis perusahaan," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah mengungkapkan bahwa isu yang mengemuka di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik adalah keberanian perempuan untuk tampil dan juga kompetensi yang dimiliki.
“Dua hal tersebut bukan merupakan pilihan, sehingga wajib dimiliki dua-duanya,” ujar Bu Min, panggilan akrab Wabup Gresik.
Mengenai pola pikir yang masih beranggapan bahwa perempuan tugasnya berada di belakang layar, Bu Min tidak menampik hal tersebut masih ada dalam masyarakat, khususnya di daerah. Tetapi, ia yakin dengan sosialisasi PUG maka akan muncul pemahaman bersama dan bagaimana perempuan dapat mengambil kesempatan yang ada.
“Untuk itu, dukungan dari keluarga juga menjadi faktor penting yang mendorong perempuan dapat perpartisipasi atau berkontribusi lebih di suatu bidang,” kata Bu Min.
Di lingkungan Pemkab Gresik sendiri, Bu Min mengutarakan bahwa dirinya bersama Bupati Gresik terus mendorong perempuan untuk bisa mengambil peran dalam pemerintahan. Ia menargetkan porsi hingga 30 persen.
“Saat pengangkatan Eselon II kemarin kita dorong perempuan untuk ikut serta di dalamnya. Kita akan dorong itu terus, termasuk jabatan kepala desa saat ini juga sudah diisi oleh perempuan,” jelasnya.
Selain paparan dari berbagai narasumber, dalam kegiatan ini juga diberikan penghargaan kepada tokoh perempuan penggerak yang memiliki kontribusi besar dibidangnya masing-masing. Diantaranya adalah Aeshnina Azzahra Aqilani sebagai Srikandi Penggerak Bidang Lingkungan, Farha Ciciek sebagai Srikandi Penggerak Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Almh. Mbah Masmundari yang mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement. (Surya/Kontan)
Kepsyen: Talkshow Srikandi BUMN bertajuk ‘Perempuan Berani Ambil Peran’ yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (16/2/2022). (HO/IST/Petrokimia Gresik)