Transaksi Berubah ke Digital, Jumlah ATM BRI Berkurang 2.417 Unit Per Akhir 2021
Akibat adanya digitalisasi serta perubahan perilaku masyarakat, menyebabkan transaksi menggunakan mesin ATM
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyatakan, perubahan pola transaksi masyarakat ke arah transaksi digital melalui mobile banking dan internet banking turut mempengaruhi jumlah ATM perseroan.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, karena transaksi berubah ke digital, perseroan mencatat jumlah ATM berkurang 2.417 unit per akhir 2021.
"Hingga akhir tahun 2021, tercatat BRI memiliki 14.463 mesin ATM. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode sama tahun 2020 sebanyak 16.880 mesin ATM," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Minggu (20/2/2022).
Baca juga: Kartu ATM BCA Anda Kadaluarsa? Ini Langkah-langkahnya Agar Tetap Bisa Bertransaksi
Secara alami, lanjut Oryza, akibat adanya digitalisasi serta perubahan perilaku masyarakat, menyebabkan transaksi menggunakan mesin ATM akan berkurang seiring berjalannya waktu.
"Hal ini berbanding terbalik dengan transaksi digital banking yang terus meningkat. Di mana pandemi yang terjadi 2 tahun terakhir menjadi akselerator digitalisasi, sehingga mempercepat peralihan pola transaksi masyarakat," katanya.
Namun demikian, perseroan saat ini tetap melihat bahwa keberadaan mesin ATM masih relevan untuk digunakan di Indonesia.
Baca juga: Bank Bisa Efisienkan Biaya Operasional Lewat Layanan Sewa Mesin ATM dan CRM
Di masa mendatang, memang layanan konvensional perbankan akan banyak digantikan oleh sistem digital, tapi waktu yang dibutuhkan agar digitalisasi beroperasi maksimal sekira 5 tahun hingga 10 tahun lagi.
"Fakta tersebut membuat kehadiran layanan perbankan konvensional saat ini masih dibutuhkan untuk melayani kebutuhan masyarakat," pungkas Oryza.