Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Studi Terbaru Visa, Layanan Perbankan Virtual Makin Populer di Indonesia

sebanyak 85 persen konsumen mengetahui dan mengaku tertarik untuk membuka rekening bank virtual.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
zoom-in Studi Terbaru Visa, Layanan Perbankan Virtual Makin Populer di Indonesia
Istimewa
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Temuan Visa Consumer Payment Attitudes Study, sebanyak 85 persen konsumen mengetahui dan mengaku tertarik untuk membuka rekening bank virtual.

Studi tahunan yang menyoroti pertumbuhan konsumen yang melek digital di kawasan Asia Tenggara ini, menunjukkan minat terhadap perbankan virtual didominasi oleh Gen Y atau milenial (89%).

Hampir setengah dari mereka sudah memiliki rekening bank virtual, dengan layanan yang paling dicari dari bank virtual adalah transfer uang (76%), pembayaran tagihan (72%), serta setor tunai dan penarikan (66%).

Baca juga: Perusahaan Teknologi Dinilai Bakal Makin Dominan di Era Digital

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia paling tertarik membuka rekening bank virtual di bank tradisional yang mulai menawarkan layanan perbankan virtual (92%).

Selanjutnya di perusahaan terkenal yang sebelumnya tidak bergerak di ranah layanan keuangan (83%), dan di perusahaan startup yang baru (68%).

Baca juga: IHSG Dibuka Langsung Melorot ke 6.817, Investor Asing Incar Saham Perbankan

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan, pandemi telah mengakselerasi kebutuhan akan layanan perbankan virtual 24/7 yang lebih cepat dan lebih andal, di mana transaksi dapat dilakukan dan diverifikasi cukup dengan beberapa klik di gawai konsumen.

"Bank virtual memiliki keunggulan berupa kemudahan akses dan kenyamanan, di mana nasabah dapat membuka rekening bank virtual hanya dengan kartu identitas mereka secara mobile.

Berita Rekomendasi

Pengalaman yang lancar dan memudahkan ini telah menjadi tolok ukur yang makin dianggap penting dalam industri ini, dan akan menjadi standar baru di masa mendatang," kata Riko dalam keterangannnya, Rabu (23/2/2022).

Survei dilaksanakan melibatkan 1.000 konsumen di Indonesia, dengan demografi responden adalah pria dan wanita umur 18-65 tahun dengan pendapatan bulanan minimal Rp 3 juta.

Konsumen terbagi rata dalam preferensinya antara menggunakan bank tradisional atau bank virtual sebagai penyedia layanan perbankan utama mereka (51% vs 49%).

Berdasarkan studi Visa ini, bank virtual dianggap lebih andal dengan fitur perbankan 24 jam (39%), lebih nyaman dalam hal pengalaman pengguna (37%), dan lebih praktis karena proses layanan yang sepenuhnya digital, termasuk pembukaan rekening hingga persetujuan pinjaman (34%).

Sementara itu, bank tradisional dianggap lebih aman (23%) dan menawarkan layanan pelanggan yang lebih baik (21%).

Sekitar 4 dari 10 konsumen Indonesia melihat perbankan virtual sebagai perbankan yang lebih cepat, nyaman, dan lebih inovatif karena mereka tidak perlu repot mengunjungi kantor cabang atau menunggu antrian.

Namun, keamanan menjadi alasan utama untuk tidak memilih bank virtual.

Sekitar 5 dari 10 konsumen Indonesia percaya bahwa akun bank virtual memiliki peluang lebih tinggi untuk diretas (48%) dan lebih berisiko terhadap transaksi yang tidak sah atau penipuan (45%).

“Survei lebih lanjut menyoroti pentingnya industri untuk menyelaraskan faktor kenyamanan, kecepatan, dan pengalaman pengguna dengan privasi dan perlindungan keamanan yang kuat.

Visa akan terus bekerja sama dengan mitra bank, penyedia layanan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menghadirkan solusi pembayaran yang paling inovatif, nyaman, dan aman bagi konsumen,” kata Riko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas