Pedagang Pasar Kopro Tagih Janji Jokowi Turunkan Harga Daging Sapi di Bawah Rp 100 Ribu
Kemarin suasana Pasar Kopro benar-benar sepi, para pedagang tidur di lapak karena ogah berjualan lantaran modal belanja daging melonjak tinggi.
Editor: Choirul Arifin
Padahal daging beku memiliki banyak keunggulan dibanding daging segar.
Raditya merinci, daging beku lebih sehat untuk dikonsumsi daripada daging segar.
Pasalnya, proses pembekuan dapat mencegah pertumbuhan kuman atau bakteri pada daging dan kandungan nutrisi pada daging beku lebih tahan lama dibanding daging segar.
“Daging itu cepat busuk. Daging mentah yang dibiarkan disimpan pada suhu biasa tanpa pendinginan lebih dari enam jam, maka akan tercium bau busuk,” ujarnya.
Raditya menambahkan, Perumda Dharma Jaya siap jika diminta untuk menggelar operasi pasar murah untuk mengurangi gejolak harga yang terjadi di masyarakat.
Baca juga: Jelang Ramadan, Perumda Dharma Jaya Jamin Stok dan Harga Daging Sapi di DKI Aman
“Untuk mengetahui info terupdate tentang pangan bisa dilihat di https://infopangan.jakarta.go.id di sana lengkap segala informasi mulai dari jenis pangan dan harga,” imbuhnya.
Seperti diketahui, aksi mogok berjualan akan kembali dilakukan oleh pedagang.
Sebelumnya, pedagang tahu dan tempe melakukan aksi mogok berjualan, kini menyusul pedagang daging berencana hal serupa.
Rencananya, mereka akan mogok berjualan selama lima hari mulai Senin (28/2/2021). Hal tersebut dilakukan lantaran harga daging yang belakangan terus menanjak tanpa henti.
“Aksi libur akan dilakukan mulai Senin, 28 Februari-4 Maret 2022," kata Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), Asnawi.
Baca juga: Ibas Soroti Kenaikan Harga Kedelai, Minta Pemerintahan Jokowi Dengarkan Keresahan Rakyat
Pedagang daging sapi di pasar juga mulai mengeluhkan kenaikan harga. Hamid seorang pedagang daging sapi di pasar Slipi, Jakarta mengaku setiap malam harga daging sapi naik sekira Rp 2.000.
“Sudah hampir dua bulan ini, harganya naik, awalnya Rp 120 ribu sampai Rp 125 ribu, sekarang sudah Rp 140 ribu per kilogramnya," kata Hamid.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi