Kemendag Pastikan Stok Tempe dan Tahu Aman saat Puasa, tapi Harga Diprediksi Naik
Kemendag memastikan stok tempe dan tahu aman selama bulan puasa hingga lebaran. Namun, kemungkinan akan terjadi kenaikan harga.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan memastikan stok tempe dan tahu aman selama bulan puasa hingga lebaran. Namun, kemungkinan akan terjadi kenaikan harga.
"Ketersediaan kedelai ini perlu tetap tersedia walau harga tinggi," ujar Oke dalam diskusi daring, Sabtu (5/3/2022).
Oke memaparkan, 150 ribu pengrajin tahu-tempe sangat tergantung dari ketersediaan kedelai. Jika tidak tersedia akan mengganggu keberlangsungan usaha para pengrajin.
Baca juga: Dipicu Harga Cabai hingga Tempe Yang Naik, BI Prediksi Inflasi 0,32 Persen Terjadi di Maret 2022
"Sehingga yang dilakukan pemerintah saat puasa dan lebaran adalah pastikan ketersediaan," tutur Oke.
Oke menerangkan, jika harga kedelai mencapai Rp 12.000 per kilogram, harga jual tempe di konsumen akhir akan naik hingga Rp 300 menjadi Rp 10.600 per kilogram. Sementara harga tahu naik Rp 50 menjadi per potong menjadi Rp 700 per potong.
Baca juga: Gakoptindo: Impor dan Tata Niaga Kedelai Harus Diatur Pemerintah, Jangan Mekanisme Pasar
Oke memaparkan, pemerintah sudah memastikan ke para importir agra tetap menyedikan 240 ribu ton kedelai per bulan.
"Sepanjang tahun kita pastikan ketersediaan," tuturnya.
Namun, yang perlu diwaspadai adalah kenaikan harga. Terutama dampak dari invasi Rusia ke Ukraina. Sebab, analisa Kemendag seharusnya pada Juni akan terjadi penurunan kedelai.
"Mudah-mudahan tidak terpengaruh perang. Tapi yang kita pastikan sampai puasa dan lebaran, masih indeks terjadi kenaikan menyentuh angka Rp 12.000," imbuh Oke.