Potensi Ekonomi Digital Perlu Didukung Kualitas Jaringan dan Perlindungan Data
M Farhan menuturkan Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi digital yang diperkirakan senilai 146 miliar dolar AS pada 2025.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI M Farhan menuturkan Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi digital yang diperkirakan senilai 146 miliar dolar AS pada 2025.
Ia menjelaskan Presiden Joko Widodo pernah bilang kontribusi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan naik delapan kali di tahun 2030, yaitu di angka Rp 4.531 triliun.
Baca juga: Daftar Wilayah Penghentian Siaran Digital Tahap 1, Mulai 30 April 2022
"Industri telekomunikasi diharapkan sudah menyiapkan instrumen manajemen dan teknis kualitas jaringan serta terkait perlindungan data pribadi," katanya kepada wartawan, Sabtu (5/3/2022).
Menurutnya, potensi ekonomi digital ini perlu menjadi perhatian bersama.
Ia menilai hal ini sangat penting mengingat Indonesia memasuki masa transformasi digital.
Farhan membeberkan adanya masalah kebocoran data dengan berbagai model.
Baca juga: Platform Pinjaman Digital Ini Berkomitmen Bantu Masyarakat di Masa Pandemi
Dia mencontohkan penjualan database ke darkweb, termasuk ancaman pencurian data lain yang tak terlihat.
"Bagaimana platform digital melakukan microtargeting, kemudian membuat alogaritma memengaruhi keputusan orang lain," kata Farhan.
Dikatakannya, terkait kualitas jaringan, saat ini segala macam kegiatan termasuk perdagangan sudah terintegrasi ke dunia maya.
Bukan hanya di kota tapi juga sudah merambah hingga pelosok yang mencoba memasarkan produknya memanfaatkan internet.
Karenanya, kualitas jaringan yang ada perlu didukung dengan perlindungan data.
Ini menjadi sangat penting seperti kegiatan niaga di e-commerce dan semacamnya yang rentan ancaman kebocoran.
Menurutnya salah satu solusi adalah dengan regulasi yang kondusif dan mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Data Pribadi (PDP).
Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sarwoto Atmosutarno menyebut internet yang berkualitas pastinya akan menimbulkan akselerasi ekonomi digital, di mana pemanfaatan sosial media, toko online, hingga pelayanan pemerintahan semuanya membutuhkan jaringan internet.
"Kita semua sepakat transformasi ekonomi digital, e-government harus maju. Karena kalau operator sudah sehat, maka melayani akses data internet dengan baik, di manapun dan masyarakat akan ikut menikmati untuk kegiatan ekonomi dan sosialnya," ujar Sarwoto.