Pabrik Kembali Beroperasi Normal, PIM Amankan Pasokan Pupuk
Pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM)-2 kini sudah siap beroperasi kembali mengamankan pasokan pupuk, terutama di wilayah Sumatera Bagian Utara.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM)-2 kini sudah siap beroperasi kembali mengamankan pasokan pupuk, terutama di wilayah Sumatera Bagian Utara.
"Kami tegaskan kembali, bahwa pabrik PIM-2 tidak mengalami kendala pasokan gas. Saat ini pasokan gas dari Medco kami yakinkan baik-baik saja, Jumat kemarin sempat mati karena ada kendala teknis di internal, namun kini sudah siap berjalan normal kembali," kata Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Budi Santoso Syarif, Senin (14/3/2022).
Budi mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Kementerian ESDM untuk mengamankan pasokan gas untuk beroperasinya pabrik-pabrik PT PIM.
Baca juga: Profil PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang Kembali Ditutup setelah Sempat Beroperasi
“Kami sangat berterima kasih atas upaya-upaya yang dilakukan Menteri ESDM yang saat ini juga tengah mengupayakan datangnya lima kargo yang diperuntukan bagi reaktivasi PIM-1," katanya.
Dukungan yang diberikan Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk reaktivasi dinilai sangat luar biasa, apalagi di tengah situasi sulit akibat konflik di Eropa Timur karena banyak negara justru sedang mengalami kekurangan pasokan gas.
"Komunikasi kami dengan Kementerian ESDM dan juga SKK Migas cukup intens terkait hal ini," ucap Budi.
Menurutnya, reaktivasi Pabrik PIM-1 yang dilakukan beberapa waktu lalu, menggunakan LNG sisa dari alokasi kargo tahun 2021.
“Alhamdulillah, pihak Kementerian ESDM akan mengupayakan pengalihan kargo dari tempat lain agar bisa digunakan oleh PIM-1," tutur Budi.
Sambil menunggu kargo, kata Budi, pabrik dimatikan dulu untuk melakukan kegiatan perawatan dan perbaikan.
Baca juga: Cegah Penyelewengan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Petrokimia Gresik Gandeng Kejaksaan
“Karena pabrik sudah lama mati, jadi perlu dilakukan perawatan dengan lebih cermat. Berkat pasokan gas yang ada, PIM-1 sudah bisa beroperasi lagi setelah mati suri selama 10 tahun, namun saat ini memang kami matikan lagi dan alokasi gasnya kami gunakan sebagai cadangan bagi PIM-2," ujarnya.
Terkait produksi, pada tahun ini perseroan menargetkan produksi urea sebesar 640 ribu ton, di mana kini turut dilakukan diversifikasi produk dengan membangun pabrik NPK berkapasitas 500 ribu ton per tahun.
"Adanya pabrik baru dan dukungan kuat dari Kementerian ESDM dalam penyediaan gas untuk reaktivasi PIM-1, Insyaallah kami dapat semakin mantap mendukung ketahanan pangan melalui penyediaan pupuk, terutama di wilayah Sumatera Bagian Utara," papar Budi.
Saat ini, PIM mempunyai stok pupuk dari Lini 1 hingga Lini 3 sebesar 60.563 ton, di mana angka tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan di wilayah tanggung jawab PT PIM hingga sebulan ke depan.
"Jadi pasokan pupuk, khususnya pupuk subsidi, aman sesuai alokasi," ujar Budi.