Ada Side Event G20, Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Labuan Bajo Dapat Berkah
Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina menyebut Presidensi G20 Indonesia berdampak positif dan luas bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina menyebut Presidensi G20 Indonesia berdampak positif dan luas bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif
Menurutnya, UMKM di wilayah Labuan Bajo mendapat berkah dengan ikut mendukung rantai pasok pelaksanaan side event G20.
“Kami berupaya memastikan supply terutama produk UMKM bisa memenuhi demand yang ada dengan kualitas, kapasitas, dan manajemen yang terjaga dengan baik,” kata Shana kepada wartawan, Rabu (23/3/2022).
Baca juga: AS dan Sekutu Ingin Rusia Keluar dari Anggota G20, Kehadirannya Dinilai Bermasalah
Ia mengatakan ada 13 bidang usaha pariwisata dan 17 subsektor ekonomi kreatif yang menjadi supply potensi rantai pasok sektor parekraf.
Hingga kini terdapat 250 lebih UMKM ekraf yang terdaftar dan 263 TA/TO (travel agent/tour operator) terdaftar yang siap mensupport perhelatan G20 di Labuan Bajo.
“Kami merancang konsep khusus untuk memastikan rantai pasok berjalan baik dengan membentuk ekosistem Creative Hub Floratama,” kata Shana.
Ia menjelaskan ekosistem Creative Hub Floratama (Flores, Alor, Lembata dan Bima) merupakan ekosistem pengembangan Industri pariwisata dan ekonomi kreatif di 11 Kabupaten Koordinatif BPOLBF.
“Dan untuk mewujudkan ekosistem tersebut beberapa rencana aksi kami lakukan sepanjang tahun ini mencakup kolaborasi pentahelix, inventarisasi demand, inventarisasi supply, temu bisnis, dan perjanjian kerja sama untuk memperkuat kolaborasi semua pihak,” kata Shana.
Baca juga: Vladimir Putin Konfirmasi Akan Hadir di KTT G20 Indonesia Akhir Tahun
Pihaknya selalu berupaya agar produk kreatif maupun kuliner khas Flores bisa disajikan hotel dan restoran di kawasan Floratama dan Labuan Bajo khususnya.
“Tidak kalah penting yang juga dilakukan adalah pendampingan pelaku UMKM sebagai SDM rantai pasok, ditunjang dengan monitoring dan evaluasi yang efektif," pungkasnya.