Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Esensi Solusi Buana (ESB) mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sektor kuliner melakukan digitalisasi untuk menghadapi perkembangan gaya hidup dan meningkatkan bisnisnya.

CEO dari ESB Restaurant Technology Gunawan Woen mengatakan, berdasarkan catatan pada tahun lalu, ada sekitar 64 juta pelaku UMKM di Indonesia tetapi hanya sekitar 15 juta yang telah memasuki ranah digital.

"Kami berkomitmen untuk terus mendukung Digitalisasi Nusantara ini dan menawarkan solusi bagi para pelaku UMKM khususnya yang bergerak di sektor F&B melalui produk-produk kami," kata Gunawan, Kamis (24/3/2022).

Baca juga: Burger Khas Jepang Kini Jadi Tren Bisnis Kuliner Baru

Berdasarkan data pertumbuhan bisnis para mitra ESB, kata Gunawan, dapat terlihat bahwa teknologi yang ESB hadirkan telah sedikit banyak berkontribusi pada realisasi investasi sektor F&B di Indonesia.

"Kami yakin hadirnya teknologi dari ESB akan turut mendongkrak ekonomi para pelaku UMKM sektor kuliner," ucapnya.

VP of Business Development ESB, Bobby Hadiwijaya menyampaikan, hingga kuartal I 2022, lebih dari 4 ribu merchant telah menggunakan teknologi ESB.

Berdasarkan testimoni dari mitra merchant, baik besar maupun UMKM, teknologi ESB membantu menaikkan penjualan mereka lebih dari 45 persen dan juga meningkatkan jumlah pemesanan di atas 15 persen.

Baca juga: Usaha Kuliner Indra Kenz di Medan Pindah Tangan, Rumah Mewahnya Pun Terbengkalai

"Karena pengeluaran jadi terkontrol, pemasukan jadi lebih besar. Sampai saat ini ESB mencatat total transaksi lebih dari Rp 5 triliun," paparnya.

Melihat pertumbuhan bisnis dari para mitra yang telah tergabung, ESB menargetkan lebih dari 20 ribu merchant dapat bergabung dengan ekosistem ESB tahun ini.

Untuk lebih mengenalkan teknologi yang dimiliki ESB, maka ESB akan berpatisipasi dalam Digitalisasi Nusantara Expo & Summit 2022 (DNES 2022) di Surakarta, akhir Maret 2022.

Acara DNES 2022 diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesiadan Yayasan Internet Indonesia, bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surakarta dan kementerian terkait, sebagai upaya menjembatani ketimpangan transformasi digital dan produktivitas ekonomi yang masih terasa terutama di wilayah daerah.