Stafsus Presiden Sebut BUMN Harus Berperan Luar Biasa Lestarikan Budaya Indonesia
Staf Khusus Presiden RI, Sukardi Rinakit menyampaikan bahwa kebudayaan, seni dan dan kerja keras adalah DNA bangsa Indonesia.
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Petrokimia Gresik (Persero) menggelar pertunjukkan teater "Tabib Suci" bersama Kelompok Seniman Indonesia Kita di SOR Tri Dharma Petrokimia Gresik, Gresik, Jawa Timur, Minggu (27/3/2022) malam.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa, golden anniversary Petrokimia Gresik yang akan jatuh di bulan Juli 2022 nanti menjadi momen bagi perusahaan untuk mendukung bangkitnya seniman Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Dukungan ini selaras dengan arahan Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir dimana setiap BUMN harus turut merawat seni dan budaya, salah satunya seni pertunjukan agar bisa kembali bangkit dan tetap terjaga kelestariannya.
Baca juga: Program Perdana Bakti BUMN Digulirkan di Mandalika Lombok
“Kami berharap pagelaran ini mampu menjadi momentum kebangkitan seni pertunjukan Indonesia dari keterpurukan pandemi Covid-19. Saya yakin pertunjukkan yang ditampilkan akan menjadi tuntunan serta mengobarkan semangat cinta seni dan budaya bagi Insan Petrokimia Gresik,” kata Dwi Satriyo dalam pernyataan yang diterima Tribun, Senin (28/3/2022).
Ditambahkan Dwi Satriyo, pertunjukan ini juga merupakan bentuk komitmen Petrokimia Gresik dalam menjaga keutuhan dan kebhinekaan Indonesia melalui jalan kebudayaan. Karena nilai-nilai budaya mampu merekatkan semangat persatuan dan membangun serta menjaga kerukunan bangsa.
“Sejarah mencatat bersatunya bangsa ini karena budaya. Jangan sampai terjadi disintegrasi bangsa karena kita tidak peduli bagi seni budaya. Sejarah pun telah membuktikan bahwa seni budaya mampu merekatkan semangat persatuan sehingga kerukunan tetap terjaga,” ujarnya.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa, jalannya cerita “Tabib Suci” tidak hanya memberikan hiburan bagi Insan Petrokimia Gresik yang menjadi penonton, tapi secara tersirat juga mengajak seluruh penonton untuk mengimplementasikan core value BUMN, AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).
“Menonton seni pertunjukkan “Tabib Suci” merupakan cara lain dari kita untuk mempelajari apa itu tata nilai AKHLAK, untuk menjadikan perusahaan ini bermartabat, berdaya saing, dan menjadi kekuatan bersama Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Dwi Satriyo.
Kisah “Tabib Suci” mengambil isu sosial yang terjadi di tengah masyarakat, sebagai upaya membangun kembali Indonesia yang plural. Di tengah bangsa yang sedang sakit karena pandemi, diceritakan mendadak bermunculan tabib-tabib mengaku suci dan sakti, yang pada akhirnya justru membuat kisruh.
Persaingan pun terjadi untuk berebut pengaruh dan banyak mengorbankan orang-orang kecil di sekitar mereka. Kisah ini diperankan oleh aktor kawakan mulai dari Butet Kartaredjasa hingga Cak Lontong.
Usai pertunjukan, Butet mengapresiasi peranan aktif Petrokimia Gresik dalam memberikan support dan membangkitkan kembali seni budaya Indonesia. Menurutnya, komitmen ini adalah investasi terbaik dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia melalui jalan kebudayaan.
Baca juga: Direksi BUMN Tambang Terkesan Pada Program Citarum Harum
“Presiden Republik Indonesia telah menyatakan seni pertunjukan harus bangkit dan mendapatkan support dari BUMN-BUMN di Indonesia. Jadi bagi saya, upaya Petrokimia Gresik menghadirkan “Tabib Suci” adalah ikhtiar yang tangkas dalam perbaikan kualitas SDM di Indonesia,” ujar Butet.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden RI, Sukardi Rinakit yang turut hadir menyaksikan seni pertunjukan “Tabib Suci” di Gresik, menyampaikan bahwa kebudayaan, seni dan kerja keras adalah DNA bangsa Indonesia.
“Nah, pertunjukan ini adalah peran luar biasa Petrokimia Gresik dalam menghidupkan dan menghidupi kebudayaan,” tandas Sukardi.
Selain dihadiri oleh Staf Khusus Presiden, kegiatan ini juga dihadiri oleh Direksi Pupuk Indonesia Group, Komisaris Petrokimia Gresik, Forkopimda, dan karyawan Petrokimia Gresik beserta keluarga. (Willy Widianto)