Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi cukup menghantam bisnis Epson Indonesia, dimana pada 2020 bisnis mereka turun hingga 30 persen.

Berbeda dari 2020, tahun 2021 Head of Finance and Corporate Service Division PT Epson Indonesia M Husni Nurdin, memprediksi perusahaan akan menutup tahun fiskal pada Maret 2022 dengan pertumbuhan penjualan mencapai 20 persen.

"Jadi 2020 pasar kita turun 30 persen, tetapi sepertinya kompetitor lebih dalam turunnya. Tetapi tahun ini kita akan closing di Maret ini diperkirakan tumbuh sekitar 20 persen," jelas Husni saat ditemui di Epson Solution Center LOT 304, Jakarta Selatan, Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Epson Indonesia Terdampak Kelangkaan Chip Semikonduktor

Market share Epson sendiri dipastikan masih bertahan di posisi nomor dan semakin dominan. Dimana pada setiap segmennya juga mengalami pertumbuhan positif.

Strategi yang dilakukan Epson untuk mempertahankan pangsa pasar disebut cukup berhasil, seperti tetap menjaga hubungan baik dengan konsumen.

Baca juga: Dukung Konservasi Penyu dan Pelestarian Ekosistem Laut, Epson Indonesia Lepas 1.200 Tukik

"Strateginya kan kita ini memang ingin selalu dekat dengan customer. Kita ganti kegiatan yang sering kita lakukan secara offline, menjadi kegiatan hybrid ataupun online. Dulu kita di proyektor webinar itu hanya setahun 50 kali tetapi selama pandemi kita lakukan sampai 500 kali," tutur Husni.

Menyangkut penjualan online, Epson menilai porsinya belum cukup besar meski pada saat pandemi migrasi ke jual beli daring naik tinggi.

"Penjualan online porsinya belum terlalu besar tetapi selama pandemi ini naiknya cukup signifikan lebih dari dua kali lipat. Kontribusi online-nya masih 5 - 10 persen," ungkapnya.