Arkora Hydro Bangun Dua PLTA Baru Berkapasitas 15 MW
Saat ini Arkora Hidro mengoperasikan dua PLTA kapasitas 17,4 megawatt (MW) di Jawa Barat dan Sulawesi Tengah.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Arkora Hydro serius mengembangan energi baru terbarukan (EBT) melalui pengoperasian pembangkit listrik tenaga air (PLTA) aliran sungai langsung.
Saat ini perusahaan mengoperasikan dua PLTA kapasitas 17,4 megawatt (MW) di Jawa Barat dan Sulawesi Tengah dan akan berekspansi dengan membangun dua PLTU lagi dengan total 15,4 MW hingga 2024.
"Arkora sedang melakukan pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 10 MW di Sulawesi Tengah, dengan target beroperasi kuartal I 2023. Selain itu, pembangkit 5,4 MW di Lampung, Sumatera, dengan target beroperasi kuartal IV 2024," ujar Presiden Direktur Arkora Hydro Aldo Artoko saat konferensi pers, Rabu (30/3/2022).
Dia menjelaskan, satu di antara isu prioritas Presidensi G20 adalah agenda transisi energi, di mana PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan penandatanganan kerja sama dengan sejumlah perusahaan terkait upaya menuju karbon netral 2060.
Baca juga: Dampak Kenaikan Harga Energi, Jepang Semakin Fokus pada Bidang Pertumbuhan Energi Baru Terbarukan
"Anak usaha Arkora Hydro, PT Arkora Energi Baru merupakan satu di antara perusahaan yang ikut dalam acara tersebut, dengan menandatangani kesepakatan jual-beli listrik atau power purchasing Agreement (PPA) untuk PLTM Kukusan 2," katanya.
Baca juga: KIIC Kembangkan Energi Terbarukan Pembangkit Tenaga Surya Berkapasitas 115 kWp
Aldo mengungkapkan, pembelian listrik dari PLTM Kukusan 2 akan dilakukan oleh PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung.
“Penandatanganan PPA ini merupakan komitmen jangka panjang kami untuk terus membangun pembangkit listrik tenaga air, yang merupakan bagian penting dari energi baru terbarukan,” pungkasnya.
Baca juga: Jokowi Sebut Singapura Investor Terbesar RI, Terbaru Sebesar Rp 131,5 T di Bidang Energi Terbarukan
Sekadar informasi, gabungan PLTA mencapai 6.601,9 MW per 2021, padahal potensi PLTA mencapai 94.476 MW berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 2017 atau baru termanfaatkan 6,99 persen.
Kendati demikian, berdasarkan data Kementerian ESDM per 2021, sumbangan PLTA terhadap total kapasitas pembangkit EBT tergolong besar mencapai 59 persen.
Sementara dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 hingga 2030 disebutkan bahwa PLN menargetkan penambahan kapasitas PLTA sebesar 3.150 MW.