Gandeng Pemasok Baja dan Prinsipal China, Pelindo Jajaki Bisnis Pembuatan Crane
Pelindo Jasa Maritim (SPJM) menjajaki bisnis baru, pembuatan crane di dalam negeri.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui unit usaha PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) menjajaki bisnis baru, pembuatan crane di dalam negeri.
SPJM merealisasikannya dengan menjalin kerjasama dengan dengan perusahaan crane maker prinsipal dari China dan beberapa fabrikator serta perusahaan baja dari Indonesia.
Direktur Utama Subholding Pelindo Jasa Maritim Prasetyadi mengatakan, sinergi yang dibangun merupakan upaya Perseroan mendukung program Pemerintah dalam penggunaan produk dalam negeri.
Perusahaan bisa meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melalui pembangunan atau pembuatan crane, sekaligus mendayagunakan industri fabrikasi lokal.
Crane yang diproduksi pada tahap awal diharapkan mampu memenuhi kebutuhan crane di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola Pelindo Group.
Dalam jangka panjang, crane yang diproduksi dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran yang Menghanguskan 9 Kapal di Pelabuhan Pelindo Tegal
Prasetyadi mengatakan, pembangunan crane di dalam negeri merupakan salah satu inisiatif strategis pada pilar expansion & partnership, yaitu kerja sama dengan pelaku industri dan mitra strategis untuk mengembangkan kerja sama dalam bidang fabrikasi crane.
Inisiatif ini bertujuan mengubah kedudukan Indonesia dari target pasar menjadi pemain pasar.
Baca juga: Siapkan Inbreng Saham Empat Sub-Holding, Pelindo Targetkan Rampung di Awal 2022
“Inisiatif pembangunan crane dalam negeri ini dengan melihat pasar potensial yang cukup besar di lingkungan Pelindo Group, serta pasar potensial di luar Pelindo Group atau Badan Usaha Pelabuhan (BUP) swasta,” ucap Prasetyadi dalam keterangannya dikutip, Sabtu (2/4/2022).
Pada tahap awal, komponen lokal minimal 20 persen dan secara bertahap akan ditingkatkan sesuai kapasitas dan kemampuan industri lokal.
Indonesia bisa menuju kemandirian nasional dalam penyediaan peralatan bongkar muat atau crane dan mengurangi ketergantungan produk impor dan adanya transfer of knowledge dari crane maker ke Pelindo dan industri fabrikasi lokal.