Intel Luncurkan Blockscale ASIC, Chip untuk Penambangan Bitcoin
Chip baru ini akan memberikan lebih banyak efisiensi energi dan rencananya akan mulai dikirim ke pelanggan di kuartal ketiga tahun ini.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SANTA CLARA - Raksasa teknologi Intel mengumumkan peluncuran chip penambangan Bitcoin (BTC) baru yang diberi nama Blockscale ASIC, Senin (4/4/2022).
Chip baru ini akan memberikan lebih banyak efisiensi energi dan rencananya akan mulai dikirim ke pelanggan di kuartal ketiga tahun ini.
Melansir dari theblockcrypto.com, fitur utama chip Blockscale ASIC termasuk adanya prosesor ASIC Hash Algorithm-256 (SHA-256), yang secara khusus aman digunakan untuk penambangan BTC, dengan operasi tingkat hash hingga 580 Gigahash per detik (GH/s), dan efisiensi daya hingga 26 Joule per Terahash (J/TH).
Manajer umum bagian Blockchain dan Solusi Bisnis, di Accelerated Computing Systems and Graphics Group Intel, Jose Rios mengatakan peluncuran chip baru ini akan membantu perusahaan penambangan mencapai skala tingkat hash.
“Intel Blockscale ASIC akan memainkan peran utama dalam membantu perusahaan penambangan bitcoin mencapai tujuan keberlanjutan dan skala tingkat hash di tahun-tahun mendatang,” kata Jose Rios.
Baca juga: Intel Berencana Bangun Pabrik Chip Senilai 19 Miliar Dolar AS di Jerman
Dalam pengumuman peluncuran ini, beberapa perusahaan telah mendaftar untuk membeli chip baru Intel, antara lain Argo Blockchain, Block Inc, Hive Blockchain Technologies, dan GRIID Infrastructure.
Sebelumnya, perusahaan yang berdiri pada tahun 1968 ini sudah meluncurkan chip penambangan BTC generasi pertamanya yang disebut ‘Tambang Bonanza’.
Baca juga: Taiwan Ancam Beri Sanksi kepada Rusia, Bakal Batasi Peredaran Chip
Wakil presiden Intel dan manajer umum komputasi kustom, Balaji Kanigicherla mengatakan dengan bergabungnya Intel ke dalam sektor kripto, dapat membantu aplikasi blockchain untuk meningkatkan kekuatan komputasi mereka.
“R&D Intel selama puluhan tahun dalam kriptografi, teknik hashing, dan sirkuit tegangan ultra-rendah memungkinkan aplikasi blockchain untuk menskalakan kekuatan komputasi mereka tanpa mengorbankan keberlanjutan,” kata Balaji Kanigicherla.