Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini kebutuhan nasabah bank semakin kompleks yang beriringan dengan perubahan teknologi yang begitu cepat.

Hal itu mendorong Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) terus meningkatkan kompetensi dan kapabilitas sumber daya manusia Bank Perkreditan Rakyat (BPR) – Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang berkualitas sekaligus responsif  dalam menyikapi perubahan lingkungan usaha yang kian dinamis.

Untuk memperkuat SDM BPR dan BPRS, Perbarindo bersinergi dengan Universitas Gunadarma dan Perkumpulan Program Diploma Keuangan dan Perbankan Indonesia (PRODIKPI).

"Kerjasama tersebut berupa dukungan pengembangan SDM BPR – BPRS melalui penyediaan modul, narasumber dan fasilitasi magang oleh Universitas Gunadarma dan Prodikpi," ujar Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto, Selasa (5/4/2022).

Baca juga: Ditjen Dukcapil Fasilitasi Penggunaan Data NIK dan e-KTP ke Perbarindo

Prof Didin Mukodim MM, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama Universitas Gunadarma, Jakarta, menyatakan senang, kampusnya bisa bersinergi dengan industri BPR – BPRS.

Menurutnya, hal ini merupakan implementasi  link and match antara kebutuhan industry dengan perguruan tinggi.

Baca juga: Perbarindo dan Finnet Rampungkan Kerjasama Uang Digital

"Kami sepenuhnya siap membantu BPR – BPRS untuk mengembangkan talenta terbaiknya,” kata Didin.

PRODIKPI juga menyambut baik kerjasama dengan Perbarindo yang merupakan salah satu bentuk konkretisasi “perkawinan massal” antara kampus dan industri yang dicanangkan Kemendikbud.

Baca juga: Kenalkan Berbagai Layanan Digital, Perbarindo Bawa BPR dan BPRS Naik Kelas

“PRODIKPI siap berkontribusi mendukung penguatan kapabilitas SDM BPR/BPRS dan pembangunan sektor perbankan mikro Indonesia secara luas melalui edukasi, pelatihan, riset dan dukungan tenaga siap kerja lulusan program D3/D4 keuangan dan perbankan dari 30 kampus anggota PRODIKPI di seluruh Indonesia,” ungkap Ketua Umum PRODIKPI Dede Suryanto.

Dede berharap sinergi Perbarindo dan PRODIKPI dapat semakin memperkuat ekosistem bisnis BPR/BPRS dan sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Di Indonesia saat ini terdapat  6.508 kantor cabang BPR/BPRS dengan didukung lebih dari 100 ribu karyawan yang tersebar dari Aceh-Papua.

Joko menyatakan, BPR dan BPRS tetap komit dalam mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan melaksanakan fungsi intermediasi berupa penyaluran dana dalam bentuk kredit meskipun dalam masa pandemi Covid-19.

“Penyaluran dana oleh industri BPR - BPRS dalam bentuk kredit tumbuh 5,86% atau Rp128 triliun pada Desember 2021. Dan sebagian besar dari jumlah itu digunakan untuk pembiayaan UMKM di seluruh Indonesia,” ujar Joko Suyanto.