Minyak Rusia Akan Jadi Target Paket Sanksi Uni Eropa Berikutnya
Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney mengungkapkan perlunya menghentikan impor minyak dari Rusia
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, LUXEMBOURG - Menteri Luar Negeri Irlandia, Lithuania dan Belanda menyatakan Eksekutif Uni Eropa (UE) sedang menyusun proposal untuk embargo minyak Rusia walaupun belum ada kesepakatan untuk melarang minyak mentah dari Rusia.
Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney mengungkapkan perlunya menghentikan impor minyak dari Rusia karena pendapatan energi Rusia digunakan untuk membiayai pasukan mereka di Ukraina.
“Mereka sekarang bekerja untuk memastikan bahwa minyak adalah bagian dari paket sanksi berikutnya. Uni Eropa menghabiskan ratusan juta euro untuk mengimpor minyak dari Rusia, yang tentu saja berkontribusi untuk membiayai perang ini. Kita perlu memotong pembiayaan itu semakin cepat itu bisa terjadi semakin baik," kata Coveney, yang dikutip dari Reuters.com.
Sedangkan Belanda dan Lithuania menyatakan akan mencari cara untuk menargetkan minyak Rusia dalam sanksi terbaru.
Baca juga: Kota Kyiv Segera Jatuh ke Tangan Rusia
Mereka meyakini embargo minyak Rusia dapat menghentikan konflik di Ukraina. Uni Eropa sendiri mendapat seperempat kebutuhan minyaknya dari impor Rusia.
"Kami sedang melihat semua sanksi, termasuk energi." kata Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra.
Belum ada kesepakatan
Uni Eropa (UE) berusaha menjatuhkan sanksi yang lebih ketat terhadap Rusia, setelah Rusia diketahui melakukan penyerangan terhadap warga sipil di Kota Bucha, Ukraina. Minggu lalu,
UE telah menyetujui sanksi putaran kelima terhadap Rusia, termasuk melarang impor batu bara Rusia.
Baca juga: Dilarang AS, Sejumlah Perusahaan di Asia Diam-diam Tetap Beli Minyak Rusia
Sementara itu, Rusia telah membantah tuduhan yang menyebut pasukan mereka telah menargetkan warga sipil Ukraina.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen pada Selasa (5/4/2022) lalu, mempertimbangkan untuk memberikan sanksi tambahan pada Rusia, termasuk melarang impor minyak dari Rusia.
Diplomat UE melaporkan, ide-ide tersebut termasuk akan mengenakan tarif pada minyak Rusia, atau bahkan melarang beberapa produk minyak dari Rusia.
Sedangkan beberapa negara-negara UE menunjukan pendapat yang berbeda-beda mengenai rencana embargo energi Rusia, karena tingkat ketergantungan energi yang bervariasi.
Seperti Hongaria yang mengatakan tidak dapat mendukung embargo energi Rusia, dan baru-baru ini menyatakan akan membayar impor gas Rusia dalam mata uang Rubel.
Amerika Serikat dan Inggris, telah melarang minyak dari Rusia, yang diharapkan dapat memotong sumber pendapatan Rusia untuk membiayai militer mereka.
Keputusan seperti ini sulit bagi ekonomi Eropa, yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap energi Rusia dan dikhawatirkan dapat mendorong harga energi semakin melambung tinggi.