Politikus PKS: Tuntutan Demo Mahasiswa Soal Harga BBM Sangat Logis
PKS minta pemerintah memperhatikan aspirasi mahasiswa yang disampaikan melalui aksi demonstrasi 11 April yang dirasa logis dan mewakili perasaab warga
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS Mulyanto, meminta pemerintah memperhatikan aspirasi mahasiswa yang disampaikan melalui aksi demonstrasi Senin (11/4/2022) lalu.
Menurutnya tuntutan mahasiswa sangat logis dan mewakili perasaan masyarakat selama ini.
Karena itu pemerintah harus menindaklanjuti tuntutan tersebut dan jangan mengalihkan perhatian pada persoalan lain yang remeh-temeh.
"Secara khusus terkait Pertamax. Kalau saja Pemerintah konsisten menjadikannya sebagai bahan bakar umum, yang harganya sesuai mekanisme pasar, tentu masyarakat mengerti. Masalahnya sudah melekat di atas benak mereka, bahwa Pemerintah tidak konsisten dengan harga Pertamax ini," kata Mulyanto kepada wartawan, Rabu (13/4/2022).
Baca juga: Di Depan Istana Bogor, Driver Ojol Ikut Orasi Bersama Mahasiswa, Keluhkan Harga BBM Naik
Baca juga: Bakar Ban Bekas di Depan Istana Bogor, Mahasiswa UIKA Minta Jokowi Pecat Menteri Perdagangan
Mulyanto menyebut, di awal pandemi Covid-19, saat harga migas dunia anjlok di titik terendah sampai di bawah USD 30 per liter, harga Pertamax tidak turun.
Mestinya kalau mengikuti mekanisme pasar, harga Pertamax juga ikut turun menyesuaikan.
Dengan argumen agar Pertamina tidak rugi semakin dalam karena bagian hulu migasnya tertekan habis, maka harga di bagian hilirnya dijaga stabil.
"Bagian hilir mensubsidi bagian hulu migas Pertamina. Ini alasan yang dikembangkan Pemerintah. Artinya masyarakat mensubsidi Pertamina," ucap Mulyanto.
"Hari ini ketika harga migas melonjak naik, maka Pertamina bagian hilir gantian yang terkena imbas. Sementara bagian hulunya mendapat angin segar untuk digenjot meningkatkan pengeboran untuk mendapatkan untung," lanjutnya.
Baca juga: 2 Ditangkap 4 Buron, Polisi Sebut Ada Kemungkinan Jumlah Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Bertambah
Baca juga: 3 Warga Bekasi Bakar Pospol Pejompongan Pakai Bom Molotov, Polisi Cari Dalangnya
Baca juga: Nasib 92 Remaja Tangerang Kena Razia Aksi 11 April, Diambil Sidik Jari, Susah Urus Administrasi
Jika pemerintah konsisten, kata Mulyanto, mestinya logika yang sama dapat diterapkan.
Harga Pertamax dijaga tetap, sementara bagian hulu migas mensubsidi bagian hilir migas Pertamina.
"Tetapi nyatanya tidak. Ketiga harga migas dunia melonjak, langsung harga BBM dalam negeri disesuaikan," ujar Mulyanto.
Untuk menjaga suasana tenang, Mulyanto minta pemerintah menghentikan pernyataan bakal ada kenaikan pertalite, LPG 3 kg, listrik PLN dan lain-lain.
Sebab hal itu dapat memperkeruh suasana dan membuat masyarakat semakin galau.
"Soal-soal ini yang saya rasa ditangkap dan menjadi keprihatinan mahasiswa. Melalui demo sepertinya mereka memberi sinyal kepada Pemerintah, agar konsisten dan hati-hati dalam mengelola kenaikan harga migas. Kasihan masyarakat, kondisinya masih terpuruk karena terpapar Covid-19," pungkas Mulyanto.