Imbas Peluncuran Rudal, PBB Didorong untuk Batasi Impor Minyak Korut dan Larang Ekspor Tembakau
Amerika Serikat mendorong Dewan Keamanan PBB untuk memberikan sanksi lebih lanjut kepada Korea Utara karena telah meluncurkan rudal balistiknya
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Uji coba tersebut menandai berakhirnya moratorium pengujian jarak jauh yang diberlakukan sejak 2017.
Media pemerintah mengatakan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un secara langsung memerintahkan uji coba rudal balistik antarbenua tersebut dan mengamatinya secara langsung.
Dikutip The Guardian, Hwasong-17 disebut-sebut sebagai rudal balistik antarbenua tipe baru yang terbesar hingga saat ini.
Kim Jong Un menegaskan akan terus mengembangkan pencegah perang nuklir, sambil mempersiapkan konfrontasi dengan Amerika Serikat (AS).
Rudal tersebut dilaporkan terbang sejauh 1.090 kilometer ke ketinggian maksimum 6.248.5 kilometer dan mengenai sasaran di laut.
Jepang deteksi peluncuran ICBM
Media pemerintah Korea Utara, KCNA, melaporkan sehari setelah militer Korea Selatan dan Jepang mengaku mendeteksi Korea Utara meluncurkan peluru kendali balistik antarbenua (ICBM) dari bandara dekat Ibu Kota Pyongyang.
Dikutip dari AP News, peluncuran itu memperpanjang rentetan demonstrasi senjata Korea Utara tahun ini.
Militer Korea Selatan dan Jepang telah mengumumkan rincian penerbangan serupa, yang menurut para analis menunjukkan rudal itu dapat mencapai target sejauh 15.000 kilometer, ketika ditembakkan pada lintasan normal dengan hulu ledak berbobot kurang dari satu ton.
Korea Utara mengungkapkan Hwasong-17 dalam parade militer pada Oktober 2020 dan peluncuran Kamis (24/3/2022) adalah uji coba jarak penuh pertamanya.
KCNA menerbitkan foto-foto rudal yang meninggalkan jejak api oranye saat membubung dari truk peluncur di landasan bandara.
Kim Jong Un tersenyum dan bertepuk tangan
Kim Jong Un tampak tersenyum dan bertepuk tangan saat dia merayakannya dengan pejabat militer dari dek observasi.
KCNA memparafrasekan Kim Jong Un dengan mengatakan senjata barunya akan membuat seluruh dunia menyadari kekuatan nuklir Korea Utara.