Idul Fitri Ini Sebaiknya Mudik Lebih Awal, Hindari Pulang Kampung Tanggal 28-30 April 2022
Kalau bisa lakukan perjalanan mulai 23 April 2022. Hindari tanggal 28-30 April 2022 yang diprediksi menjadi puncak arus mudik
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
Presiden Juga Sarankan Mudik Lebih Awal
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya juga mengimbau masyarakat agar segera mudik lebih awal sebelum akhir April 2022 atau menjelang perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah demi terhindar dari risiko macet parah di perjalanan.
"Saya mengajak masyarakat untuk pemudik yang pakai mobil agar lebih awal mudiknya untuk mengantisipasi kemacetan," kata Jokowi saat berkunjung ke Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (20/4/2022).
Menurutnya, angka pemudik kendaraan mobil dan sepeda motor jumlahnya tidak sedikit. Pemudik menggunakan mobil berkisar 23 juta dan sepeda motor 17 juta.
Dia menyatakan, persoalan mudik di jalur darat cukup menguras keringat, karenanya dia meminta peran masyarakat agar memperhatikan imbauan pemerintah.
"Yang berat adalah pemudik yang lewat darat. Sebab ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan mudik. Angka-angka ini bukan angka kecil," ungkap Jokowi.
"Saya peringatkan, untuk manajemen lalu lintas, dan manajemen traffic-nya ini betul-betul disiapkan. Karena yang saya takutkan di tanggal 28, 29, dan 30 April ini akan macet total," ujarnya.
Jika tidak ada rekayasa lalu lintas, pemerintah mengaku akan kewalahan.
Solusi lain yang dilakukan pemerintah adalah dengan memberlakukan pengaturan ganjil-genap pengaturan untuk satu arah one way.
Sedangkan untuk mobil truk rencananya untuk sementara akan dilarang masuk jalan tol. Untuk moda transportasi lainnya, Jokowi memperkirakan masih ada kapasitas yang lebih longgar.
"Yang lewat udara saya kira masih ada ruang yang lebih longgar. Kereta api juga masih ada sedikit ruang yang masih longgar," katanya.
Operasi Ketupat 2022
Polisi akan menggelar Operasi Ketupat 2022 untuk pengamanan momen mudik Hari Raya Idul Fitri selama 12 hari, mulai Kamis (28/4/2022) hingga Senin (9/5/2022).
Operasi ini juga akan melibatkan personel gabungan dari beberapa instansi, yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI), Pemerintah Daerah (Pemda), dan stakeholder atau pemangku kebijakan lainnya.