Produk Pertanian Ekspor Unggulan RI ke Mesir
Duta Besar RI untuk Kairo Dr (HC) Lutfi Rauf mengatakan Mesir merupakan mitra dagang non-tradisional yang penting bagi Indonesia.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Kairo Dr (HC) Lutfi Rauf mengatakan Mesir merupakan mitra dagang non-tradisional yang penting bagi Indonesia.
Menurutnya, nilai ekspor RI-Mesir mencapai 1,86 miliar dolar AS di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.
"Produk pertanian menjadi ekspor unggulan RI ke Mesir seperti komoditas sawit, kopi, karet, coklat bubuk, tembakau, buah pala hingga damar," kata Lutfi dalam webinar Tribun Series Laskar UMKM Bangka Belitung Mendunia, Rabu (20/4/2022).
Lutfi menyebut produk UMKM Bangka Belitung yang paling banyak diminati di Mesir adalah komoditas perikanan.
Baca juga: Sektor UMKM Jadi Penggerak Utama Perekonomian Indonesia, Mampu Serap 119,6 Juta Tenaga Kerja
"Saya juga pernah ke Bangka Belitung beberapa tahun lalu potensi perikanannya begitu besar. Dan saya dengar memang pemasarannya ada kendala," lanjutnya.
Indonesia juga selalu berhasil meraih surplus nilai perdagangan dengan Mesir.
Pada tahun 2020, hingga bulan Oktober, nilai perdagangan kedua negara tercatat pada angka 961 juta dolar AS dengan kenaikan sebanyak 3,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Ini cukup mengejutkan mengingat adanya pandemi Covid-19 di mana banyak ekonomi negara di dunia terkontraksi," tukasnya.
Baca juga: Ketua DPR Kaget Lihat Ibu-ibu Sangat Antusias Ikut Bazar Murah UMKM
Lutfi menambahkan bahwa mayoritas produk ekspor RI ke Mesir adalah non migas yang berbasis pada hasil pertanian, minyak nabati, bumbu masakan, rempah-rempah, minyak sawit dan turunannya.
Ia menekankan beberapa produk yang potensial di pasar Mesir yakni palm oil dengan nilai ekspor mencapai 1,07 miliar dolar AS atau naik 66,3 persen, biji kopi nilai ekspor sebesar 89 juta dolar AS atau naik 61,9 persen, dan kelapa parut tembus 13,6 juta dolar AS atau naik 44,1 persen.
Dalam dua tahun terakhir upaya diversifikasi, RI telah berhasil menambah jenis komoditi ekspor ke Mesir dengan masuknya alloy wheel, aki mobil, perabot kantor, kayu dan rotan furniture.
Sedangkan impor utama Indonesia dari Mesir adalah kalsium, aluminium fosfat, kapur alami, kapur fosfat, kurma, buah ara, nanas, mangga, alpukat, jambu biji, pemurnian gula, jinten, kapas, karpet hingga produk tekstil lainnya.
Baca juga: Didukung Astra, P2P Lending Batumbu dan Maucash Lanjutkan Pembiayaan ke UMKM
"Ke depan kerjasama RI-Mesir ada kecenderungan memperkuat pemberdayaan energi ramah lingkungan dalam menyediakan solusi mobilisasi seperti skuter listrik dan mobil listrik," imbuh Lutfi.
Di bidang investasi, selain menarik investasi asing, Indonesia juga tengah berupaya mencari basis baru untuk ekspansi pabrik-pabrik dan teknologi.
Terdapat beberapa proyek investasi RI yang saat ini beroperasi di Mesir antara lain Salim Wazaran Abu Alata yang memproduksi mie instan Indomie, Pyramid Glass, produser glasswares, dan Young Industry Egypt, produsen meja kursi.
Selain itu terdapat dua perusahaan trading Indonesia di Mesir, yaitu Transworld dan Ideal Innovation.
"Jumlah total investasi Indonesia di Mesir adalah sekitar 50 juta dolar AS," terang Lutfi.
Sebaliknya, dari 14 perusahaan Mesir yang beroperasi di Indonesia, nilai investasi mereka secara keseluruhan selama lima tahun sebesar 3,1 juta dolar AS atau 0,02 persen dari total 131 miliar dolar AS Foreign Direct Investment (FDI) sejak tahun 2010.
Meskipun kecil dalam hal volume FDI, namun banyaknya jumlah proyek tersebut menjelaskan bahwa semakin banyak orang Mesir menargetkan Indonesia sebagai negara tujuan investasi.