Pedagang Pasar Beberkan Penyebab Harga Daging Sapi Masih Tinggi
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) menyatakan, ada tiga penyebab daging sapi masih betah di harga tinggi Rp 140 ribu.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) menyatakan, ada tiga penyebab daging sapi masih betah di harga tinggi Rp 140 ribu.
Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan, dari tiga faktor tersebut, masing-masing ada solusinya untuk menyeimbangkan pasokan agar harga stabil.
"Pertama, soal pemetaan wilayah produksi, sentra di NTB dan Sumatera Barat ini harus di-share kepada publik berapa jumlah produksinya," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Senin (25/4/2022).
Baca juga: Harga Daging Masih Tinggi, Pedagang Sebut Secara Nasional Dibanderol Rp 140 Ribu
Menurut dia, kalau surplus di daerah tersebut, maka bisa lakukan subsidi silang ke daerah yang konsumsinya tinggi seperti Jabodetabek.
"Selanjutnya faktor kedua yaitu soal stok atau ketersediaan dalam negeri kita jumlahnya berapa? Apa memenuhi untuk kebutuhan Idulfitri? Karena mengingat permintaan tinggi saat hari raya," kata Reynaldi.
Terakhir, dia menambahkan, yang menjadi permasalahan harga daging masih tinggi jelang Lebaran adalah dari sisi pendistribusian.
Baca juga: Harga Daging Sapi Jelang Idulfitri Tembus Rp 140 Ribu Per Kilogram, Harga Telur Juga Melambung
"Ketiga soal pendistribusian, distribusi daging kita belum merata ke seluruh pasar tradisional," ujarnya.