IHSG Menguat ke Level 7.232, Investor Asing Beli Bersih Saham TBIG, MCAS dan BBCA
Mengutip data Bursa Efek Indonesia, via RTI Business, IHSG bergerak dari level 7.161.659 - 7.247.475 pada perdagangan hari Selasa.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Selasa (26/4/2022) ditutup di zona hijau.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 16,17 poin atau naik 0,22% ke level 7.232.153.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia, via RTI Business, IHSG bergerak dari level 7.161.659 - 7.247.475 pada perdagangan hari Selasa.
Kenaikan IHSG disokong menguatnya tujuh sektor. Sektor yang menguat paling tinggi adalah sektor barang konsumer primer 1,80%. Sektor perindustrian naik 1,41%.
Baca juga: IHSG Melemah Tipis Sepekan Diiringi Volume Transaksi Harian Anjlok 15 Persen
Sektor properti dan real estate melesat 1,23%. Sektor keuangan bertambah 0,57%.
Sektor barang konsumer non primer 0,52%. Sektor energi tumbuh 0,15% dan sektor infrastruktur naik 0,09%.
Empat sektor lainnya yang berakhir di zona merah adalah sektor teknologi terkoreksi 1,26%.
Sektor barang baku turun 1,12%. Sektor transportasi merosot 0,61% dan sektor kesehatan turun 0,47%.
Baca juga: IHSG Sesi I Menanjak ke Level 7.263, Aksi Beli Bersih Investor Asing Rp 1,052 Triliun
Total volume perdagangan saham di BEI mencapai 32,15 miliar dengan total nilai transaksi Rp 39,62 triliun.
Ada 241 saham yang naik, 295 saham yang turun dan 154 saham yang stagnan.
Top gainers LQ45 adalah:
1. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) 7,11% ke Rp 6.400 per saham
2. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) 6,57% ke Rp 1.460 per saham
3. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) 5,62% ke Rp 1.315 per saham
Top losers LQ45 adalah:
1. PT Harum Energy Tbk (HRUM) 6,92% ke Rp 11.100 per saham
2. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 6,80% ke Rp 7.200 per saham
3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 4,58% ke Rp 2.500 per saham
Investor asing mencatat net buy sebesar Rp 19,42 triliun di seluruh pasar.
Asing mencatat net buy terbesar pada saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) Rp 18,1 triliun.
Kemudian asing juga banyak mengoleksi saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) Rp 1,1 triliun. Dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 518,4 miliar. (Noverius Laoli)