Jasa Marga: Volume Lalu Lintas Lebaran 2022 Tertinggi Sepanjang Arus Mudik
Jasa Marga (Persero) mencatat rekor volume lalu lintas pada arus mudik tahun ini, menjadi yang tertinggi sepanjang libur Hari Raya Idul Fitri
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) mencatat rekor volume lalu lintas pada arus mudik tahun ini, menjadi yang tertinggi sepanjang libur Hari Raya Idul Fitri di Indonesia.
Pada H-3 Hari Raya idul Fitri 1443 H yang jatuh pada hari Jumat (29/4/2022), sebanyak 105.016 kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju Timur (Cirebon, Semarang, Solo, Surabaya, dan sekitarnya).
"Jumlah ini meningkat 165,5 persen dari lalu lintas normal periode November 2021 sebanyak 39.554 kendaraan," kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru dalam keterangannya, Sabtu (30/4/2022).
Baca juga: Tinjau Mudik Gratis di Stasiun Pasar Senen, Erick Thohir: Pakai Mobil Lebih Mahal Karena Bensin Naik
Menurutnya, angka tersebut memecahkan rekor sebelumnya, di mana periode arus mudik Lebaran 2019 Jasa Marga juga mencatat rekor tertinggi melayani volume lalu lintas saat arus mudik.
"Saat itu sebanyak 103.077 kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju timur via Jalan Tol Trans Jawa yang melintas melalui GT Cikampek Utama," ucapnya.
Baca juga: Cerita Samid, Petugas Kebersihan di Tol Japek yang Tekun Membersihkan Sampah Para Pemudik
Untuk melayani pengguna jalan dengan maksimal pada tahun ini, kata Heru, Jasa Marga mengoperasikan total gardu operasi hingga dua kali lipat dari kondisi lalu lintas normal.
“Kami memaksimalkan kapasitas gerbang tol untuk melayani peningkatan volume lalu lintas di GT Cikampek Utama, yang mengoperasikan total 30 lajur transaksi serta penambahan 4 mobile reader secara tandem,” papar Heru.
Ia menyebut, terselenggaranya layanan arus mudik dengan lalu lintas tertinggi sepanjang libur Lebaran, tidak lepas dari kolaborasi bersama dengan Kepolisian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta stakeholder terkait lainnya.