Ini Faktor Penyebab Jatuhnya IHSG Hingga 4,42 Persen
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini rontok hingga 4,42 persen atau 319,16 poin ke 6.909,75 hingga akhir perdagangan di Bursa
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini rontok hingga 4,42 persen atau 319,16 poin ke 6.909,75 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, kejatuhan IHSG lebih dominan karena sentimen global, yakni kenaikan suku bunga bank sentral beberapa negara hingga melambatnya ekonomi China karena penyebaran Covid-19.
"Kenaikkan tingkat suku bunga berbagai bank sentral di seluruh dunia, inflasi, dan faktor perlambatan ekonomi China," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Senin (9/5/2022).
Baca juga: IHSG Anjlok Usai Libur Lebaran, Ini Sejumlah Penyebabnya
Sementara dari dalam negeri, data perekonomian menunjukkan kabar baik, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01 persen di kuartal I 2022.
Namun, Nico menilai angka pertumbuhan ekonomi tersebut belum dapat menyelamatkan pasar saham tanah air dari kejatuhan terdalam pada 2022.
Baca juga: IHSG Naik Tipis di Akhir Ramadan, Berlanjut Setelah Lebaran?
"Data ekonomi kita diharapkan menjadi daya ungkit koreksi yang terjadi hari ini. Namun, ternyata tidak memberikan dampak yang signifikan," pungkasnya.
Adapun total volume transaksi bursa mencapai 23,76 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 24,35 triliun. Sebanyak 423 saham turun harga. Ada 163 saham yang menguat dan 114 saham flat.