Cerita Puluhan Nasabah Bank Riau Kepri Jadi Korban Skimming, Saldo Menyusut Sendiri
Sementara itu, pihak Bank Riau Kepri membenarkan adanya kasus kehilangan uang yang dialami nasabah di saldo rekeningnya.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Puluhan nasabah Bank Riau Kepri mendadak kehilangan uang dari rekening tabungannya.
Beberapa di antara nasabah tersebut langsung mendatangi gedung Bank Riau Kepri, Sungai Panas, Kecamatan Batam Kota, Batam, Senin (9/5/2022).
Suasana di ruang tunggu nasabah Bank Riau Kepri cukup ramai pada siang itu.
Kursi-kursi yang disediakan telah penuh oleh para nasabah yang menunggu untuk dilayani.
Beberapa di antaranya, tampak nasabah dengan baju seragam dinas Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Baca juga: Apa Itu Card Skimming? Simak Tips Terhindar dari Kejahatan Perbankan Digital
Angka kehilangannya juga bervariasi mulai dari jutaan hingga puluhan juta rupiah.
Saldo Rekening Menyusut Sendiri
Seorang nasabah Bank Riau Kepri yang minta identitasnya dirahasiakan mengaku mengalami kekurangan uang sebesar Rp 10 juta, saldo rekeningnya menyusut sendiri.
Padahal dia tidak pernah melakukan transaksi hingga menghabiskan uang tabungannya di Bank Riau Kepri senilai Rp 10 juta pada periode 5-6 Mei 2022.
“Uang saya hilang lebih kurang Rp10 juta, sementara saya merasa sama sekali tidak ada melakukan transaksi di tanggal 5-6 Mei 2022,” kata pria tersebut ditemui di Bank Riau Kepri, Senin.
Ia mengakui terakhir dirinya melakukan transaksi di ATM Bank Riau Kepri yang berada di Sekupang, namun transaksi tersebut dilakukan sebelum perayaan Idulfitri.
“Terakhir saya melakukan transaksi sekitar tanggal 28 April 2022, setelah itu tidak ada. Namun di priode tanggal 5-6 Mei 2022, terjadi penarikan sebanyak empat kali dari rekeningnya senilai Rp 2,5 juta,” cerita pria tersebut.
Baca juga: Polisi Ungkap Jaringan InterSkimming ATM Libatkan WNA Asal Rusia dan Belanda, Kerugian Rp17 Miliar
Senada juga diungkapkan Heru yang juga mengaku kehilangan uang sebesar Rp 12 juta dari rekening Bank Riau Kepri miliknya.
Sama seperti nasabah lainnya, Heru juga mengaku sama sekali tidak pernah melakukan transaksi di tanggal 5-6 Mei 2022.
“Saya kaget, karena saat saya mengecek data transaksi, rekening saya ada melakukan penarikan uang sebanyak Rp 12 juta,” kata Heru.
Dia menyarankan agar seluruh nasabah melakukan pengecekan di rekening masing-masing mengenai dugaan skimming yang terjadi di sejumlah ATM tersebut.
“Dari penyelidikan internal, telah terjadi dugaan skimming yang dilakukan di sejumlah mesin ATM milik Bank Riau Kepri di kawasan Kecamatan Sekupang,” kata Baharuddin ditemui di Kantor Bank Riau Kepri Sei Panas, Senin (9/5/2022).
Salah seorang nasabah, yang enggan disebutkan namanya, mengaku telah kehilangan uang senilai Rp 12 juta dalam dua hari.
Baca juga: Diduga Jadi Korban Skimming, Dana Sejumlah Nasabah Bank Mandiri Hilang dari Sebuah ATM di Bintaro
Dari riwayat transaksi di m-banking, ia baru mengetahui bahwa sempat terjadi penarikan uang dari rekeningnya di tanggal 6 Mei dua kali dengan total Rp 5 juta dan di tanggal 7 Mei 2022 sebanyak tiga kali dengan total Rp 7 juta.
"Saya baru tahu hari ini setelah dikasih tahu teman kabarnya banyak yang kehilangan uangnya di Bank Riau Kepri. Semua transaksi itu bukan saya yang lakukan, terakhir kali saya tarik uang tanggal 5 Mei di ATM Plaza HBC Sekupang," jelas nasabah tersebut.
Saat ini, ia sedang mengurus kasus kehilangan uangnya langsung ke kantor Bank Riau Kepri, bersama dengan beberapa nasabah lain.
Pihak bank telah menjelaskan bahwa uang tersebut diusahakan akan kembali ke tangan nasabah, dan paling lama akan diurus dalam 21 hari.
Menurut keterangan nasabah yang sudah mengkonfirmasi kepada Bank Riau Kepri itu, insiden ini disebabkan adanya tindak kriminal pencurian data (skimming) yang dilakukan oleh pelaku kejahatan di beberapa ATM Bank Riau Kepri.
"Kami nggak lapor polisi, karena langsung pihak bank yang menangani. Katanya Insya Allah dananya akan kembali, yang penting kalau nasabah merasa kekurangan uang di rekeningnya, segera lapor ke bank," tambah nasabah yang tinggal di Pulau Kasu ini.
Akan Diganti
Sementara itu, pihak Bank Riau Kepri membenarkan adanya kasus kehilangan uang yang dialami nasabah di saldo rekeningnya.
Bank Riau Kepri pun menegaskan bahwa kekurangan uang tersebut pasti akan diganti.
"Iya, memang benar ada kehilangan. Kami bertanggungjawab, semua kehilangan pasti diganti. Untuk info lebih lanjut kami masih menunggu hasil rapat dari pusat," ujar Kepala Cabang Bank Riau Kepri Batam, Baharudin ketika ditemui di lokasi bank.
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid sebelumnya mendapat informasi adanya sindikat skimming ATM di salah satu bank.
Namun, dirinya belum mendapat laporan berapa banyak pegawai yang dilingkungan Pemko Batam yang kehilangan saldonya di Bank Riau Kepri.
Bank tersebut diketahui merupakan mitra pemerintah, termasuk dalam urusan penyaluran hak keuangan pegawai Pemko Batam.
"Saya baru telepon Kepala Bank Riau Kepri, katanya iya benar, pelakunya ada 2 orang dan sudah diamankan," ujar Jefridin, Senin (9/5/2022).
Diakuinya sejak mendapat info tersebut ia sontak mengecek saldo yang ada di rekeningnya.
Ia bersyukur saldo dalam ATM-nya tak berkurang.
"Alhamdulilah saldo saya tak ada berkurang. Aman," tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan juga mengimbau ke jajaran Disdik agar segera mengecek saldo rekeningnya.
Lantaran dirinya mendapat laporan ada beberapa guru terkena sindikat skimming di bank tersebut.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, Bapak ibu, ada laporan beberapa guru terkena sindikat Skimming di salah satu bank, mohon untuk sementara penarikan melalui teller atau ATM yang ada sekuritinya. Atau mungkin saldonya pindahin ke rekening bank lain sampai kondisi membaik lagi," isi pesan Hendri kepada jajarannya.
Sementara Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepri, Rony Ukurta Barus, meminta agar Bank Riau Kepri dapat segera menyelesaikan permasalahan kehilangan dana para nasabah.
“Kami sudah koordinasi terkait kasus ini, dan pihak Bank Riau Kepri mengaku sedang melakukan investigasi internal yang dilakukan oleh tim khusus Bank Riau Kepri yang berada di Pekanbaru,” kata Rony Ukurta Barus melalui telepon.
Namun demikian, Rony berharap Bank Riau Kepri tetap mematuhi prosedur yang berlaku, seperti melakukan pelaporan awal kepada Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri.
“Yang terpenting, ke depan Bank Riau Kepri memperkuat sistem pengawasan bagi mesin ATM dan sistem perbankan yang mereka miliki saat ini,” terang Rony.
Rony juga meminta agar pihak Bank Riau Kepri tetap menjalin komunikasi kepada nasabah yang mengalami kerugian, terutama mengenai keterbukaan informasi terhadap perkembangan hasil investigasi yang mereka lakukan.
"Keterbukaan informasi sangat penting untuk dilakukan saat ini, hal ini agar para nasabah yang sudah lapor tetap mengetahui kelanjutan dari insiden yang mereka alami,” ujar Rony. (Tribun Batam/Hening Sekar Utami/Roma Uly Sianturi/Kompas.com)