Raih Pendapatan Bersih Rp 12,2 Triliun, Tunas Ridean Tebar Dividen Rp 267 Miliar
Direktur Utama Tunas Ridean Rico Adisurja Setiawan mengatakan perusahaan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 12,2 triliun di 2021, naik 45 persen
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Tunas Ridean Tbk (TURI) melaporkan kinerja keuangan untuk tahun buku 2021 dalam Rapat Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini.
Direktur Utama Tunas Ridean Rico Adisurja Setiawan mengatakan, perusahaan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 12,2 triliun di 2021, naik 45 persen dari tahun sebelumnya.
"Sementara, laba yang distribusikan kepada pemegang saham Rp 538,5 miliar, naik 1.158 persen," ujarnya usai RUPST, Rabu (18/5/2022).
Baca juga: Pendapatan Meroket 68,5 Persen, RUPST ABM Bagikan Dividen Rp 735 Miliar
Adapun laba dari bisnis otomotif naik 155 persen menjadi Rp 402,9 miliar, dikarenakan terjadinya kenaikan penjualan.
"Di saat pasar mobil nasional naik 49 persen menjadi 863.348 unit, penjualan mobil Grup Tunas Ridean mengalami kenaikan 48 persen menjadi 35.623 unit," kata Rico.
Kemudian, saat pasar nasional untuk perdagangan motor naik 38 persen menjadi 5,1 juta unit, penjualan sepeda motor Grup Tunas Ridean meningkat 58 persen menjadi 217.939 unit selama 2021.
Namun kontribusi laba bisnis rental turun 33 persen sebesar Rp 15,1 miliar, terutama disebabkan oleh penurunan jumlah unit yang terikat kontrak baru, dan nilai pelepasan unit lebih rendah di awal tahun.
Selain itu, perusahaan asosiasi yang 49 persen sahamnya dimiliki Grup Tunas Ridean, yakni Mandiri Tunas Finance memberikan kontribusi laba sebesar Rp 120,5 miliar di 2021.
"Capain ini dibandingkan rugi tahun sebelumnya Rp 147 miliar, terutama disebabkan dari pemulihan pendapatan bunga bersih akibat dari peningkatan pembiayaan baru. Di mana, jumlah pembiayaan baru naik 23 persen menjadi Rp 20,6 triliun," tuturnya.
Baca juga: RUPS VICI Setujui Pembagian Dividen Rp 70,4 Miliar
Lebih lanjut dalam rapat kali ini, memutuskan penggunaan laba bersih Rp 538,5 miliar tersebut, di antaranya Rp 267,8 miliar dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham.
Rico menambahkan, Rp 267,8 miliar akan dibayarkan sebagai dividen final tunai untuk dibagikan kepada 5,5 miliar saham atau sebesar Rp 48 per saham.
"Di mana sebesar Rp 161,8 miliar atau sebesar Rp 29 per saham telah dibayarkan sebagai dividen interim pada Desember 2021, sehingga sisanya Rp 106 miliar atau Rp 19 per saham akan dibayarkan sebagai dividen final," pungkasnya.