Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tidak akan Naik, Jokowi Tahan Harga Pertalite Rp 7.650

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, harga Pertalite tetap Rp 7.650 per liter.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Tidak akan Naik, Jokowi Tahan Harga Pertalite Rp 7.650
Tribun-Medan.com/Anugrah Nasution
SPBU di Jalan Merbabu, Medan Kota, yang menjual Pertalite dengan harga Premium, dipadati kendaraan sepeda motor, becak dan mobil pribadi, Selasa (28/12/2021). (Tribun-Medan.com/Tribun-Medan.com/Anugrah Nasution) 

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.

Menurutnya, pemerintah akan berusaha menahan agar harga Pertalite tetap di harga Rp7.650 per liter.

Jokowi mengatakan, harga BBM Pertalite akan terus dipertahankan karena penggunanya berbeda dengan BBM jenis Pertamax yang menurutnya merupakan pemilik mobil-mobil mewah.

”Yang Pertamax naik, naiknya juga saya kira naiknya enggak banyak, tapi itu yang punya mobil-mobil mewah yang pakai mereka. Tapi yang Pertalite ini kita tahan, tahan betul agar tidak naik dan harganya tetap di angka Rp 7.650,” kata Jokowi saat menghadiri acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Projo di Balai Ekonomi Desa Ngargogondo, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5).

Baca juga: Penjual Eceran Patok Harga Pertalite Rp 15.000 per Liter di Halmahera Utara Maluku Utara

Jokowi mengklaim harga BBM jenis Pertalite adalah yang paling murah dibandingkan negara-negara lain di dunia. Misalnya Jerman.

"Kalau saya lihat misalnya di Jerman, bensin sudah Rp31 ribu (per liter), sudah hampir dua kali lipat," ungkap Jokowi.

Selain lebih murah dari Jerman, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengklaim harga Pertalite juga lebih murah daripada bensin di Amerika Serikat (AS) seharga Rp18 ribu, Thailand Rp20.800, dan Singapura Rp32 ribu per liter.

Berita Rekomendasi

Selain Pertalite, Jokowi mengklaim harga minyak goreng di dalam negeri juga paling murah sedunia.

Ia menyebut harga minyak goreng curah berada di kisaran Rp14.500 per liter.

"Tadi saya cek di Pasar Muntilan, cek harga berapa, per liter Rp14.500," ujarnya.

Sementara, menurut informasi yang ia dapat, harga minyak goreng di Jerman mencapai Rp47 ribu per liter. Pun begitu dengan Singapura sekitar Rp41 ribu dan AS Rp45 ribu per liter.

"Artinya kita ini masih bisa mengendalikan inflasi," tegasnya.

Baca juga: Cerita Ketua MK Anwar Usman Terpikat Ketaatan Idayati, Adik Jokowi 

Baca juga: Catatan 24 Tahun Reformasi, SMRC: Kebebasan Sipil di Indonesia Memburuk

Jokowi mengajak masyarakat bersyukur karena kegiatan ekonomi di Indonesia kini secara bertahap sudah dibuka lantaran kondisi pandemi Covid-19 yang terkendali.

”Kalau pandemi di negara lain, di Eropa, di Amerika Serikat, 10 hari yang lalu waktu saya ke sana, masih kasus harian Covid-19 masih 78 ribu kasus. Sekarang baru yang ramai di Tiongkok dan Korea Utara, negara lain masih proses mengatasi pandemi. Sekali lagi ini yang harus kita syukuri,” katanya.

Jokowi mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai upaya demi menjaga kestabilan ekonomi masyarakat. Satu di antaranya yakni dengan menggelontorkan anggaran sebesar Rp502 triliun. Jokowi mengungkapkan besarnya anggaran itu dipicu adanya pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.

"Pemulihan ekonomi yang akan muncul (dilakukan) tahun ini (sulit karena kita) ditimpa oleh perang Rusia-Ukraina," katanya. "Di seluruh dunia (energi) ini naik semua, energi ini berarti bahan bakar minyak (BBM), gas, minyak, semua negara mengalami kenaikan. Yang kedua (komoditas) pangan, itu naik semuanya."

"(Masyarakat) supaya tahu untuk mempertahankan harga Pertalite, harga elpiji, (subsidi) listrik yang di bawah 3.000 VA, pemerintah itu keluar (anggaran) besar sekali, yaitu Rp502 triliun," kata Jokowi. Belum lagi, kata Jokowi, pemerintah memberikan bantuan sosial yang anggarannya Rp 154 triliun. Tentu anggaran ini bukan angka yang kecil. “Subsidi dari APBN itu gede sekali. Masalahnya adalah tahan kita sampai kapan? Kalau perangnya enggak rampung-rampung,” ujar mantan Wali Kota Solo itu. "Sekali lagi ini yang harus kita syukuri, kita masih tahan dengan harga Pertalite masih Rp 7.650," ujar dia.

Baca juga: Mantan Menteri Fahmi Idris Meninggal Setelah Berjuang Melawan Kanker Darah

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga telah memastikan harga Pertalite dan listrik bersubdisi tidak naik pada tahun 2022 seiring bertambahnya subsidi energi yang dikucurkan pemerintah.

"Pertalite dalam hal ini tidak diubah harganya. Kalau masyarakat kemarin mudik dengan mobil menggunakan Pertalite itu adalah bagian dari yang harus dibayar oleh pemerintah ke Pertamina dalam bentuk kompensasi," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis (19/5).

Sri menyebut saat ini harga keekonomian BBM jenis Pertalite sebesar Rp 12.556 per liter. "Harga keekonomian dari BBM kita mengalami perubahan sangat tinggi," ujarnya.

Saat ini harga minyak mentah atau ICP mengalami perubahan secara besar, dari asumsi APBN 2022 sebesar 63 dolar AS per barel. Adapun realisasi pada April (end of period) sebesar 102,5 dolar AS per barel.

Baca juga: Penambahan Subsidi Energi Disetujui DPR, Erick Thohir: BBM, LPG dan Listrik Subsidi Tidak Naik

Kemudian BBM jenis Solar, Sri Mulyani menyebut harga keekonomiannya sebesar Rp 12.119 per liter dari harga jual Rp 5.150 per liter, minyak tanah Rp 10.198 per liter dari harga jual 2.500 per liter, dan LPG sudah mencapai Rp 19.579 per kg dari harga jual 4.250 per kg.

"Maka tidak heran arus kas Pertamina sejak Januari 2022 konstan negatif," ucapnya.

Adanya kondisi tersebut, Sri mengusulkan tambahan anggaran subsidi energi ke Banggar DPR sebesar Rp74,9 triliun di dalam APBN 2022. "Adanya perubahan keekonomian, kalau asumsi ICP 100 dolar AS, maka subsidi energi akan menggelembung menjadi Rp 208,9 triliun atau naik Rp 74,9 triliun," ucapnya.(tribun network/luh/den/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas