Lembaga Keuangan Harus Turut Berperan Beri Ilmu UMKM Mengembangkan Usaha
Untuk tahap awal, KSP Simbiosa Multibisnis Indonesia mempunyai target pembiayaan Rp1 miliar sampai Rp2 miliar per bulan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak hanya akses pembiayaan dan permodalan untuk menjalankan usaha, belum rapinya laporan pencatatan keuangan masih menjadi permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM yang ada di Indonesia.
Untuk itu, lembaga keuangan baik bank maupun koperasi yang berkomitmen menaikan kelas UMKM tidak hanya cukup beri modal tapi juga perlu memberikan pembekalan ilmu laporan keuangan.
Ketua Pengawas KSP Simbiosa Multibisnis Indonesia Heru Prasetiyo mengatakan pihaknya juga melihat fenomena banyaknya pelaku UMKM yang memiliki kendala dalam ilmu untuk mengembangkan usahanya sehingga menghambat para UMKM untuk dapat terus berinovatif.
Baca juga: Pemerintah Perkuat Koperasi Petani dengan Membangun Pabrik Minyak Sawit Merah
Untuk inilah, kata Heru pihaknya tidak sekadar memberikan pembiayaan kepada UMKM di Indonesia.
"Rencananya kami akan memberikan pembekalan ilmu seperti pencatatan keuangan agar lebih tertata rapi dan penggunaan dana lebih terakomodasi," katanya.
Sedangkan dalam peningkatan kapasitas UMKM, KSP menggandeng pemerintah dalam memberikan program pelatihan sehingga para pengusaha yang tergabung mempunyai bekal untuk bisa mengembangkan usahanya ke depan.
Dikatakannnya, saat ini KSP Simbiosa Multibisnis Indonesia sudah memiliki kantor cabang di beberapa daerah seperti Subang dan Bali.
Baca juga: Pemerintah Komitmen Jadikan Presidensi G20 Ajang Promosi Produk Koperasi dan UMKM
Rencana ekspansi ke depannya koperasi kredit ini akan hadir di semua provinsi untuk membantu menyalurkan pembiayaan ke UMKM.
“Kami ingin para pelaku UMKM dan masyarakat, khususnya di Jakarta Pusat, melihat kami. Kami akan expand ke seluruh provinsi. Kami juga ingin memberikan kontribusi secara maksimal kepada para pelaku UMKM,” kata Heru.
Untuk tahap awal, KSP Simbiosa Multibisnis Indonesia mempunyai target pembiayaan Rp1 miliar sampai Rp2 miliar per bulan.
Pelayanan jasa keuangan yang dihadirkan terdiri dalam dua garis besar produk, yaitu tabungan dan simpanan berjangka serta pinjaman.
KSP Simbiosa Multibisnis Indonesia juga menghadirkan aneka produk pinjaman, yaitu Kredit Usaha dan Niaga Calon Individu (KUNCI), Pinjaman Simbiosa Sigap (JaSa Sigap), dan JaSa Fleksi (Pinjaman Simbiosa Fleksibel).
Baca juga: KemenkopUKM bersama KSP Nasari dan Pos Indonesia Gelar Vaksinasi bagi Anggota Koperasi & Pelaku UMKM
KUNCI adalah pinjaman yang ditujukan kepada pelaku UMKM, termasuk pinjaman mikro yang digunakan untuk modal usaha dengan jangka waktu minimal satu tahun hingga maksimal lima tahun.
“Dengan produk yang kita berikan, anggota atau nasabah tidak hanya menikmati produk namun anggota atau nasabah mendapatkan beberapa program pelatihan salah satunya pencatatan keuangan.
Itu yang membedakan kita dengan koperasi lainnya sehingga anggota atau nasabah mendapatkan keuntungan dari kita,” kata Heru.