Dirjen IKFT Kemenperin Dukung Transformasi TTI Jadi Produsen Ubin Keramik
Ignatius Warsito mengatakan, inisiasi PT Trust Trading Indonesia (TTI) untuk investasi merupakan harapan yang ditunggu pemerintah
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt. Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito mengatakan, inisiasi PT Trust Trading Indonesia (TTI) untuk investasi merupakan harapan yang ditunggu pemerintah dalam rangka mendukung program substitusi impor sebesar 35 persen.
PT TTI berencana investasi sebesar Rp1,2 triliun yang mencakup pembelian lahan seluas 15,6 hektar (ha) yang pada tahap awal untuk pembangunan fasilitas produksi ubin keramik sebanyak 3 line.
Menurutnya upaya ini dapat mengoptimalkan pasar dalam negeri dengan produk-produk industri dalam negeri.
Baca juga: Kemenperin Tingkatkan Kemampuan Industri Lokal Melalui Pencegahan dan Penanganan Bencana
"Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah yakni Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam
Negeri (P3DN)," kata Warsito saat menghadiri penandatanganan Surat Konfirmasi Pembelian (SKP) lahan antara PT Trust Trading Indonesia (TTI) dengan PT Kawasan Industri Kendal (KIK) di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Sabtu (28/5/2022).
Selanjutnya PT TTI juga menambah lahan seluas 3,5 ha yang akan diproyeksikan untuk satu line produksi dengan total kapasitas produksi tahunan direncanakan sebesar 18 juta meter persegi.
“Diharapkan dapat menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 700 orang. Pembangunan pabrik akan dimulai pada akhir tahun ini dan diproyeksikan akan berproduksi pada tahun 2024,” urainya.
Langkah konkret dari PT TTI melakukan investasi dalam rangka transformasi dari importir menjadi produsen ubin keramik nasional, diharapkan dapat menginspirasi investor lainnya untuk dapat menanamkan investasinya dan menjadi bagian dari pelaku industri dalam usaha peningkatan daya saing industri ubin keramik dalam negeri.
Dalam hal mendukung peningkatan iklim investasi, Pemerintah Indonesia memberikan fasilitas kebijakan fiskal berupa insentif Tax Holiday, Tax Allowance, serta penerapan SNI dan SKKNI.
Baca juga: Kemenperin Cabut Subsidi Minyak Goreng Mulai 31 Mei 2022
Adanya rencana investasi pembangunan pabrik ubin keramik oleh PT TTI dengan proyeksi kapasitas produksi pertahun sebanyak 18 juta meter persegi dapat mereduksi proporsi ubin keramik impor sebesar 3,77 persen dari permintaan domestik ubin keramik nasional.
Sementara itu, industri ubin keramik Indonesia dalam rentang waktu tahun 2016 sampai 2020 sempat mengalami penurunan utilisasi ditambah dengan situasi pelambatan ekonomi global akibat pandemi COVID-19.
Kondisi Pandemi COVID-19 membuat Pemerintah perlu mengupayakan strategi khusus yang komperhensif dalam rangka perlindungan dan keberlangsungan iklim usaha industri ubin keramik nasional.
Strategi pemulihan daya saing industri ubin keramik yang paling berdampak signifikan adalah dengan
menetapkan relaksasi Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi Industri sebesar 6 USD/MMBTU melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 134.K/HK.02/MEM.M Tahun 2021.
Kebijakan ini dilatar belakangi oleh menurunnya utilisasi industri ubin keramik nasional selama 5 (lima) tahun kebelakang yang disebabkan oleh harga gas bumi sebesar 9 USD/MMBTU dimana biaya energi berkontribusi sebanyak 30 % dalam struktur biaya produksi.
Hadirnya pemerintah dalam bentuk regulasi relaksasi HGBT yang dimanfaatkan oleh industri salah satunya produsen ubin keramik memiliki dampak positif untuk mengefisiensikan biaya operasional di tengah pandemi COVID-19.
Baca juga: Dirjen Agro Kemenperin: Subsidi Minyak Goreng Curah Dicabut Akhir Mei 2022
Sesuai dari arahan Presiden bahwa ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun mendatang diharapkan untuk bisa tumbuh di atas 5 persen.
Disamping itu, Forum Suplier Bahan Bangunan Indonesia (FOSBBI) memberikan apresiasi kepada anggotanya PT Trust Trading Indonesia yang akan segera bertransformasi menjadi produsen keramik.