Bos Supra Boga Lestari Ungkap Alasan Mengambil Alih 11 Gerai Giant
PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) sudah memiliki strategi ekspansi gerai sejak tiga tahun lalu, dengan cara penetrasi dan saturasi ke daerah
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten perdagangan ritel, PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) sudah memiliki strategi ekspansi gerai sejak tiga tahun lalu, dengan cara penetrasi dan saturasi ke daerah yang belum terjangkau.
Direktur Utama Supra Boga Lestari Meshvara Kanjaya mengatakan, karena itu, perusahaan mengambil alih 11 gerai Giant yang tutup sejak 2021.
"Kalau diingat pada saat kami public expose dua atau tiga tahun lalu, ada strategi ekspansi penetrasi dan kita lakukan saturasi daerah tersebut. Inilah alasan kami ambil 11 gerai Giant," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (31/5/2022).
Baca juga: Mantan Karyawan Giant Bisa Kerja di IKEA, Guardian dan Hero Supermarket
Dia mencontohkan, penetrasi gerai perusahaan di wilayah Jakarta Timur masih nol, sehingga mengambil alih dua gerai Giant di Pondok Kopi dan Buaran.
"Selain itu, ada juga di Kemayoran dan Blok M. Itu jadi salah satu alasan ambil lokasi Giant karena penetrasi minim sekali," kata Meshvara.
Lebih lanjut, perusahaan menargetkan penambahan sebanyak empat gerai pada 2022, yakni tiga di wilayah Jakarta dan satu di Sulawesi.
"Target 2022 menambah 4 gerai mulai kuartal II di Jakarta dan Sulawesi. Kami baru buka di Sarinah pekan lalu," pungkasnya.
Baca juga: Selama 15 Tahun, Bogasari Raih Top Brand Award untuk Tepung Terigu
Adapun, Supra Boga Lestari mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sekira Rp 42 miliar tahun ini.
Dana capex yang bersumber dari kas internal dan pembiayaan bank ini, sudah terserap sekira 25 persen hingga 30 persen, dialokasikan untuk pembangunan toko baru dan menunjang sarana logistik di perusahaan.