Komnas Pengendalian Tembakau: Rokok Menganggu Produktivitas
Menurut Hasbullah, pengendalian rokok dilakukan agar secara perlahan-lahan masyarakat bisa hidup sehat dan produktif.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau Hasbullah Thabrany menyatakan, pihaknya bertugas mengingatkan tentang upaya-upaya pengendalian konsumsi tembakau.
Namun, seringkali juga disalahgunakan atau disalahpahami orang seolah-olah, Komnas ini melarang orang merokok atau melarang industri mengendalikan konsumsi tembakau.
Menurut Hasbullah, pengendalian rokok dilakukan agar secara perlahan-lahan masyarakat bisa hidup sehat dan produktif.
"Karena dari segi ilmu kedokteran, tidak ada yang bisa membantah lagi bahwa tembakau isinya nikotin adalah zat adiktif, mempunyai dampak besar terhadap berbagai kondisi kesehatan tubuh kita.
Baca juga: Potong Generasi Perokok, Malaysia Pertimbangkan Produk Alternatif
Tubuh kita merupakan sumber utama untuk produktivitas, maka segala macam gangguan tubuh menjadi gangguan produktivitas, itu kalau mau dipikir secara luas," ujarnya dalam webinar "Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2022" yang digelar oleh Visi Integritas, Rabu (1/6/2022).
Dia menjelaskan, memang produktivitas seseorang itu sangat dipengaruhi oleh tingkat kesehatannya, selain dari keterampilan, keahlian, dan pengetahuan.
"Kalau pengetahuannya bagus, kesehatannya jelek ya tidak bisa bekerja. Itu yang ingin kami terus ingatkan kepada berbagai pihak," kata Hasbullah.
Baca juga: Simak Rentetan Penindakan Rokok Ilegal Bea Cukai Kudus Dua Bulan Ini
Lebih lanjut, efek buruk rokok terhadap kesehatan masyarakat terjadi secara perlahan, bahkan hingga puluhan tahun baru terada.
"Puluhan tahun baru kelihatan dampaknya. Jadi, tidak bisa mudah dilihat kebanyakan manusia, karena sifat pikirannya jangka pendek," pungkasnya.