Setiap Tahun, 40 Ribu Pemuda dari Indonesia Magang di Jepang
AP2LN mencatat setiap tahun lebih dari 40 ribu pemuda dari Indonesia terserap menjadi peserta magang di Jepang.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
![Setiap Tahun, 40 Ribu Pemuda dari Indonesia Magang di Jepang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/lebih-dari-40-ribu-pemuda-indonesia-terserap-jadi-peserta-magang-di-jepang.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) mencatat setiap tahun lebih dari 40 ribu pemuda dari Indonesia terserap menjadi peserta magang di Jepang.
Ketua Umum AP2LN Firman Budiyanto mengatakan, peserta magang yang diberangkatkan ke Jepang berusia dari 18 tahun sampai 30 tahun, di mana peserta magang kembali meningkat sejak pemerintah Jepang membuka lagi program pemagangan pada Maret 2022.
"Situasi pandemi memang sempat membuat kami menunda pengiriman peserta magang ke Jepang. Hal ini demi kepentingan kesehatan para peserta magang terlepas dari aturan pemerintah Jepang dan pemerintah Indonesia. Puji syukur, ketika penerbangan ke Jepang kembali dibuka pada Maret 2022, anggota AP2LN telah menempatkan lebih dari 7 ribu peserta magang ke Jepang," ujar Budiyanto dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Sepanjang 2021, Total 7.167 Pemagang Asing di Jepang Menghilang
Firman menyebut, AP2LN memiliki fasilitas kuota khusus sebanyak 120 permohonan aplikasi visa setiap hari selama dua bulan pertama melalui VFS Global, Jakarta.
"Di masa awal dibukanya perbatasan ke Jepang untuk peserta pemagangan, lonjakan antrean permohonan visa di hampir seluruh Kedutaan Besar Jepang di Indonesia," paparnya.
Menurutnya, Dewan Pengurus Pusat (DPP) AP2LN juga selalu berupaya memberi layanan terbaik kepada para anggota, bersinergi dengan beberapa pihak seperti maskapai Garuda Indonesia untuk layanan penerbangan bagi para peserta.
Baca juga: 4 Pemagang Indonesia Ikut Bantu Mencari Cumi-cumi Terbang di Jepang
Kemudian, dengan PT BNI untuk layanan pembiayaan peserta melalui fasilitas KUR yang saat ini sedang dijajaki, bahkan pada tahun ini AP2LN akan membuka kantor perwakilan di Jepang.
"Khusus untuk pembukaan kantor perwakilan AP2LN di Jepang merupakan suatu hal yang cukup krusial, karena dapat melayani permasalahan yang terjadi antara anggota AP2LN dengan AO (Accepting Organization) di Jepang," paparnya.
"Selain itu juga dapat membuka peluang perluasan pasar penempatan bagi para peserta pemagangan dari Indonesia, dimana saat ini KBRI kita di Jepang belum memiliki atase ketenagakerjaan," sambung Budiyanto.