UMKM Produk Halal Makin Bergairah di Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi UMKM produk halal yang potensial untuk dikembangkan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
![UMKM Produk Halal Makin Bergairah di Yogyakarta](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/muslim-life-fair-yogyakarta.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi UMKM produk halal yang potensial untuk dikembangkan.
Berbagai produk UMKM halal mulai dari makanan dan minuman, berbagai kuliner khas Yogyakarta, hingga fashion batik dan sebagainya merupakan potensi besar untuk dioptimalkan.
"Industri mikro dan kecil menyumbang 98,4 persen dari total keseluruhan industri di provinsi ini. Bahkan, UMKM juga menyerap tenaga kerja hingga 79 persen," kata Ketua Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) Yogyakarta, Intan Fery Atmaja di sela-sela pembukaan Muslim Life Fair 2022 Yogyakarta, Jumat (3/6/2022).
Dikatakannya, banyaknya pendidikan vokasi, budaya dan kreativitas yang tinggi menjadi faktor unggulan bagi UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Berdasarkan data Sibakul Jogja, ada lebih dari 300 ribu UMKM di DIY dan angka ini terus meningkat signifikan," katanya.
Dari sisi ekonomi syariah dan industri halal, Yogyakarta telah menerima penghargaan Anugerah Adinata Syariah 2022.
Baca juga: Pemerintah Diminta Serius Sediakan Vaksin Halal
Penghargaan ini diberikan kepada sejumlah provinsi di tanah air yang berdedikasi dalam pengembangan industri halal dan syariah dengan 7 kategori penilaian yakni kategori keuangan syariah, industri halal, keuangan sosial syariah, keuangan mikro syariah, pendidikan ekonomi syariah, pemberdayaan ekonomi pesantren, serta sektor ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga dipilih sebagai salah satu dari delapan provinsi yang ditetapkan pemerintah sebagai prioritas pengembangan ekonomi syariah.
Baca juga: Kembangkan Potensi UMKM Halal di Yogyakarta, Muslim Life Fair Siap Digelar Awal Juni
Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat mengatakan hal itu berdasarkan riset dan ditemukan ada delapan provinsi yang memiliki potensi besar untuk awal pengembangan ekonomi syariah.
Salah satu tolok ukurnya adalah kultur dimana DIY berasal dari Kasultanan Mataram berbasis Islam. Kemudian konsep halal sudah terinternalisasi oleh masyarakat DIY.
Selain itu, Yogyakarta juga menjadi tempat lahirnya organisasi keagamaan besar keislaman seperti Muhammadiyah.
Baca juga: Kantongi Izin dari OJK, BTPN Syariah Ventura Resmi Beroperasi
Sementara gelaran Muslim Life Fair Yogyakarta dibuka Yuna Pancawati, beliau Kepala Biro Ekonomi, Setda Prov DIY yang juga Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, mewakili Sekda.
Pameran yang diinisiasi oleh Lima Events berkolaborasi dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) ini akan berlangsung selama tiga hari pada 3-5 Juni 2022 di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta.
Yuni Pancawati mengaprepreiasi antusisme 185 peserta pameran yang menampilkan produk halal terbaiknya mulai produk fashion, makanan, kosmetik, jasa pariwisata, dan pendidikan.
"Menampilkan produk ini untuk mendorong dan menggerakkan kembali aktivitas pertumbuhan ekonomi pelaku usaha khususnya, UMKM dari DIY dan sekitarnya, tentunya juga ikut memberikan andil bagi pertumbuhan ekonomi di DIY pada umumnya,” ungkap Yuni Pancawati.
Intan Fery Atmaja mengatakan siap menyukseskan acara Muslim Life Fair Yogyakarta 2022.
Terlebih secara historial, berdirinya Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) ini berawal dari Jogja. Kemudian, Jogja juga sangat penuh dengan pengusaha. Banyak pengusaha sukses lahir dari Jogja, termasuk pengusaha Muslim dan para UMKM.
Dia berharap dengan adanya Muslim Life Fair ini semakin memajukan roda ekonomi masyarakat terutama di Yogyakarta. Apalagi pada masa pandemi ini banyak UMKM yang tumbang sehingga kegiatan ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan UMKM, dimana mereka dapat memperkenalkan lagi produk-produk serta inovasi terbarunya.
“Alhamdulllah booth-both sudah terisi penuh. Sebagian besar dari kuliner dan fashion sebagai produk unggulan mengingat Yogyakarta sebagai kota pariwisata. Namun ada juga dari kategori lainnya seperti islamic edukasi, komunitas, UMKM dari Masjid Jogokariyan, dan UMKM Yogya pada umumnya,” ujar Fery.
Fery menambahkan, setelah agenda Muslim Fair Yogyakarta selesai, para UMKM ini akan terus dibina agar mereka bisa memasarkan produk-produknya secara online. Saat ini pun proses digitalisasi produk UMKM halal sudah ada, salah satunya melalui aplikasi muslimlifeshop.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.