Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gara-gara Krisis Listrik di India, Harga Batubara Acuan Melesat ke Level 323,91 Dolar AS per Ton

Agung Pribadi mengatakan, krisis listrik yang menimpa India akibat gelombang hawa panas, menjadi penyebab naiknya permintaan batubara Indonesia

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Gara-gara Krisis Listrik di India, Harga Batubara Acuan Melesat ke Level 323,91 Dolar AS per Ton
Scroll.in
Tambang batubara di India. Gara-gara Krisis Listrik di India, Harga Batubara Acuan Melesat ke Level 323,91 Dolar AS per Ton 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, Harga Batubara Acuan (HBA) Juni 2022 naik 17 persen.

Dari yang sebelumnya senilai 275,64 dolar AS per ton menjadi 323,91 dolar AS per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, krisis listrik yang menimpa India akibat gelombang hawa panas, menjadi penyebab naiknya permintaan batubara Indonesia.

Baca juga: Harga Batubara Dorong Pertumbuhan Laba Bersih RMK Energy di Kuartal I 2022

Sehingga memiliki efek HBA di bulan ini yang mengalami peningkatan.

"Pemerintah India telah meningkatkan jumlah impor batubara dikarenakan ketatnya suplai batubara dari produsen domestik untuk pembangkit listriknya," kata Agung di Jakarta, Sabtu (4/6/2022).

Selain dari India, nilai HBA juga masih dipengaruhi atas kondisi kebutuhan batubara Tiongkok.

Berita Rekomendasi

"Permintaan mereka juga naik lantaran PLTU di sana mulai menumpuk stok batubara untuk musim gugur. Apalagi adanya kebijakan penghapusan pajak impor batubara di Tiongkok selama 9 bulan ke depan," ucap Agung.

Faktor penting lain adalah kondisi geopolitik Eropa imbas konflik Rusia-Ukraina.

Uni Eropa mengeluarkan kebijakan akan menyetop impor batubara dari Rusia efektif mulai bulan Agustus mendatang.

"Pembeli dari Eropa mulai aktif mencari pasokan batubara dari Asia," singgung Agung.

Baca juga: Multi Harapan Utama Konsisten Pasok Batubara untuk Pembangkit Listrik di Jawa-Bali

Dirinya menguraikan selama enam bulan terakhir, grafik HBA terus menanjak.

Dimulai dari bulan Januari 2022 sebesar 158,50 dolar AS per ton, hingga ke level 275,64 dolar AS per ton pada Mei.

"HBA Juni ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel)," ujar Agung

Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand.

Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas