Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WELLINGTON - Pemerintah Selandia Baru mengumumkan cacar monyet (Monkeypox) akan ditambahkan dalam daftar penyakit yang dapat dilaporkan di negara itu.

Kendati demikian, sejauh ini tidak ada kasus Monkeypox yang terdeteksi di Selandia Baru. "Kami ingin bersiap-siap jika ada infeksi yang muncul," kata Menteri Kesehatan Selandia Baru Dr Ayesha Verrall, Selasa (7/6/2022).

Dikutip dari Newshub.co.nz, Selasa (7/6/2022), dengan menunjuk Monkeypox sebagai penyakit yang dapat diberitahukan, mengindikasikan bahwa pemerintah negara itu dapat menggunakan alat yang diperlukan untuk menahan kemungkinan penyebarannya.

"Termasuk pelacakan kontak (tracing) dan perintah isolasi," jelas Dr Verrall.

Profesional medis kini juga diwajibkan untuk memberitahu Petugas Kesehatan tentang kasus yang diketahui atau dicurigai.

"Kami terus memantau situasi global dan tetap berhubungan erat dengan mitra dan pejabat internasional kami di luar negeri. Kelompok kasus pertama diidentifikasi di Inggris pada Mei lalu. Sejak 2 Juni 2022, lebih dari 780 kasus telah diidentifikasi di 27 negara," papar Dr Verral.

Baca juga: Ahli Penyakit Menular Sebut Risiko Penularan Monkeypox Rendah

Monkeypox merupakan penyakit virus yang biasanya dimulai dengan gejala seperti demam, menggigil, nyeri otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga kelelahan.

Kemudian muncul ruam atau lesi seperti lepuh pada wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam tersebut melewati beberapa tahap seperti cacar air, sebelum akhirnya menjadi keropeng yang rontok.

Baca juga: Otoritas Kesehatan Inggris Rilis Foto Kulit Penderita Monkeypox

"Pesan saya kepada warga Selandia Baru yang baru saja kembali dari luar negeri adalah untuk terus mempraktikkan kebersihan tangan yang baik. Dan jika anda mengalami gejala Monkeypox, terutama jika anda mengalami ruam disertai demam dan pembengkakan kelenjar getah bening, maka isolasilah diri dan mintalah saran dari dokter atau menghubungi klinik kesehatan seksual," tutur Dr Verrall.

Kementerian Kesehatan Selandia Baru telah mengembangkan protokol pengujian Monkeypox dalam kemitraan dengan Jaringan Mikrobiologi Selandia Baru dan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) akan tersedia di ESR pada akhir pekan ini.

Kementerian tersebut juga telah membentuk tim penilaian awal Monkeypox dan akan terus memantau situasi dan menetapkan tanggapan wabah jika satu atau lebih kasus diidentifikasi di negara itu.