Airlangga Nilai Pengusaha NU Jadi Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Airlangga Hartarto mengatakan, pengusaha Nahdliyin (warga NU) memiliki peran strategis untuk menjadi motor penggerak ekonomi nasional
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pengusaha Nahdliyin (warga NU) memiliki peran strategis untuk menjadi motor penggerak ekonomi nasional dan global.
Menurutnya, kehadiran para pengusaha asal NU sangat dibutuhkan Indonesia.
"Para pengusaha nahdliyin di seluruh Indonesia memiliki peran yang sangat strategis untuk memanfaatkan potensi tersebut dengan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan,” kata Airlangga dalam acara Pelantikan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Masa Khidmad 2022-2027 dikutip Kamis (9/6/2022).
Baca juga: Airlangga: Penerapan Instrumen Nilai Ekonomi Karbon Dorong Industri Lebih Sadar Lingkungan
Selain itu, lanjut Airlangga, pengusaha NU juga berperan mendorong keuangan syariah, digitalisasi UMKM, dan industri halal melalui berbagai peluang bisnis dan kemitraan di tingkat nasional maupun global.
“Keberhasilan pengusaha nahdliyin sangat dibutuhkan Indonesia,” imbuhnya.
Airlangga berharap, HPN tidak hanya sebagai wadah, namun juga menjadi wahana dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha UMKM, pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat hingga menjadi inkubator bagi lahirnya wirausahawan baru.
Baca juga: Kata Airlangga Hartarto KIB akan Lanjutkan Program Jokowi
Pemerintah, kata Airlangga, siap bekerja sama untuk mendukung peningkatan dan pertumbuhan para pengusaha Nahdliyin.
Salah satunya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program KUR telah menjadi pembiayaan mudah dan murah serta inklusif bagi pelaku usaha, baik skala ultramikro, mikro, kecil, maupun menengah.
"Pemerintah selalu siap untuk bekerja sama dengan HPN dan diharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan perekonomian umat," katanya.
Airlangga menambahkan, sebagai negara dengan penduduk muslim yang mencapai 87 persen, Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah dengan potensi pasar halal domestik maupun global yang sangat besar.
“Pembangunan ekonomi Indonesia sangat ditentukan oleh kualitas pelaku usaha, sehingga kemampuan adaptasi yang cepat, berkarakter, dan berdaya saing tinggi merupakan prasyarat utama yang perlu dimiliki oleh para pengusaha,” ujarnya.